Generasi Muda Benteng Pancasila dan Lawan Radikalisme

Pancasila tentu menjadi solusi atas radikalisme di Indonesia, nilai – nilai pancasila yang terkandung didalamnya menjadi jawaban bahwa pancasila merupakan pemersatu bangsa.

Sabtu, 17 Agustus 2019 | 22:05 WIB
0
294
Generasi Muda Benteng Pancasila dan Lawan Radikalisme
Ilustrasi Pancasila dan generasi muda (Foto: IDNews)

Generasi Muda adalah generasi yang kelak akan menjadi penerus bangsa yang diharapkan mampu menjadikan Indonesia unggul. Artinya nasib bangsa ini di masa depan ada di tangan mereka. Apakah bangsa ini akan semakin maju atau malah semakin menuju kebobrokan.

Oleh karena itu moral generasi muda haruslah dibentuk sedini mungkin untuk menciptakan karakter yang sesuai dengan pancasila.

Pancasila merupakan ideologi bangsa yang mengajarkan moral bagi masyarakat khususnya generasi muda agar dapat mengamalkan nilai – nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila.

Generasi Muda di Indonesia sudah sepatutnya lebih akrab dengan Pancasila. Hal tersebut agar generasi muda khususnya para milenial bisa menahan terpaan ideologi global khususnya radikalisme.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, sangat penting dan sangat mendasar. Pancasila merupakan landasan yang sangat fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia.

Kedudukan yuridis yang disandang Pancasila sejak 18 Agustus 1945 bersama dengan diundangkannya UUD 1945 dalam berita Republik Indonesia No 7 oleh PPKI.

Pancasila sendri berfungsi sebagai sumber hukum yaitu, sebagai perekat kesatuan hukum nasional dalam arti setiap aturan hukum yang mengatur segi kehidupan tidak bertentangan dengan Pancasila sebagai filsafat, pandangan hidup dan dasar negara.

Selain itu Pancasila juga berfungsi sebagai cita – cita hukum nasional yang bermakna bahwa seluruh aturan yang timbul dan mengatur kehidupan masyarakat dibentuk untuk mewujudkan cita – cita berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada nilai Pancasila yang utuh.

Edukasi tentang pancasila untuk milenial juga akan lebih mengena jika disajikan dengan gaya milenial, tentunya tanpa mengurangi substansinya. Sehingga anak muda dapat menemukan formula – formula sendiri untuk memahami, meresapi dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari – hari.

Sehingga para calon pemimpin bangsa ini akan dapat melanjutkan estafet Pancasila di masa yang akan datang. Karena dengan memegang teguh pancasila, maka Indonesia akan semakin kuat dan hebat.
Karakteristik yang terkandung dalam pancasila meliputi: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan. Hal ini tercermin dalam kehidupan masyarakat sehari – hari.

Indonesia sendiri termasuk dalam negara yang memilki penduduk muslim terbesar di dunia. Menganut sistem demokrasi dalam ketatanegaraan sehingga menjadikan artikulasi dan ekspresi umat Islam Indonesia memiliki karakter yang berbeda – beda.

Sehingga ketika bersentuhan dengan khazanah peradaban yang bercorak dan beragam, Islam di masing – masing tempat membentuk karakter baru sesuai dengan sistem tata nilai daerah yang bersangkutan.

Lantas bagaimana dengan radikalisasi yang ada di Indonesia, tentu ada faktor yang menjadi sebab suburnya paham radikalisme, salah satunya adalah doktrin agama yang sangat kaku, dengan seruan kembali ke masa klasik yakni islam secara kaffah. Sikap liberal yang memahami teks berkesesuaian atau sama dengan perilaku Nabi membuat Islam sebagai agama kontekstual.

Selain itu Radikalisasi yang tumbuh di kalangan muslim merupakan efek domino dari kebobrokan sistem sosial masyarakat yang tidak lagi mengindahkan peraturan agama. Karenanya, mereka yakin Islam mampu menyelesaikan semua problem masyarakat sehingga Indonesia harus menjadi negara Islam.

Penyebaran wacana dan gerakan Islam di Timur Tengah juga memiliki pengaruh besar dalam pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Karena Islam di Timur Tengah dianggap sebagai pusatnya peradaban Islam yang sesungguhnya.

Hal tersebut merupakan beberapa faktor yang menyebabkan radikalisme tumbuh subur di Indonesia. penyebaran radikalisme terus bergerak dengan militansi yang tinggi. Pola penyebaran dilakukan dengan cara konvensional hingga modern. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin mudahnya ditemui ajaran radkalisme dari majalah hinga internet. Pemahaman kaum radikalis akan ruang sosial ternyata mampu menghantarkan radikalisme dengan mekanisme kultural.

Anak muda sebagai populasi pengguna sosial media terbanyak di Indonesia, tentu harus berhati – hati dalam menerima setiap informasi yang ada, misal dalam memaknai kata jihad, bukan berarti harus angkat senjata untuk terbang ke Suriah

Pancasila tentu menjadi solusi atas radikalisme di Indonesia, nilai – nilai pancasila yang terkandung didalamnya menjadi jawaban bahwa pancasila merupakan pemersatu bangsa yang dapat menumpas radikalisme di Indonesia, karena paham radikal sangat bertentangan dengan ide dan karakteristik Pancasila.

***