Kenaikan kasus Covid-19 yang salah satunya disebabkan oleh subvarian Omicron yakni BA.4 dan BA.5 harus diwaspadai bersama. Seluruh pihak harus mampu meningkatkan gotong royong dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan juga melakukan vaksinasi dosis lengkap termasuk booster.
Pemerintah saat ini tengah benar-benar berupaya untuk meminimalisasi dan sebisa mungkin segera mengakhiri atau memutus mata rantai persebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 agar Indonesia mampu terbebas dari pandemi Covid-19. Namun upaya itu semua tentu harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat secara serempak.
Beberapa hal bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mendukung suksesi Pemerintah tersebut, yakni tentunya dengan kembali menerapkan protokol kesehatan secara ketat sembari meningkatkan vaksinasi dengan dosis lengkap termasuk booster.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Banyumas, Arif Sugiono menyatakan bahwa perlu adanya peningkatan kehati-hatian di seluruh masyarakat serta pihaknya akan terus memantau bagaimana karakteristik yang dimiliki oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini.
Berkaca dari pengalaman penanganan Omicron beberapa waktu yang lalu, dirinya berharap bahwa karakter subvarian baru ini kurang lebih mirip, yakni memiliki tingkat mortalitas dan juga hospitalitas yang rendah.
Lebih lanjut, Arif juga memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat supaya kejadian masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini kemudian tidak sampai menyebabkan lonjakan pandemi Covid-19 di Indonesia kembali meningkat secara signifikan seperti pada beberapa waktu silam.
Untuk itu masyarakat hendaknya terus menggalakkan protokol kesehatan serta memperkuat imunitas tubuhnya dengan melakukan vaksin di fasilitas kesehatan terdekat.
Senada dengan pernyataan Arif, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga mengaku bahwa sangat penting bagi seluruh masyarakat bisa kembali menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat demi bisa mencegah penularan Covid-19 varian baru ini.
Terlebih, Ahmad Riza menambahkan bahwa belakangan sudah mulai ada pelonggaran yang sangat mudah ditemui di masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan. Selain itu sudah mulai ada beberapa acara yang bahkan dihadiri oleh banyak sekali orang seperti terselenggaranya konser musik yang berarti risiko potensi penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menjadi sangat tinggi.
Meski begitu, bukan berarti Wakil Gubernur DKI Jakarta ini melarang adanya kegiatan seperti konser. Justru dirinya menyatakan bahwa akan melakukan berbagai persiapan supaya bisa meminimalisasi risiko penularan dengan mempersiapkan adanya fasilitas, sarana hingga tenaga kesehatan. Seluruh upaya tersebut dilakukan bersama dengan pihak Kemenkes.
Tidak bisa dipungkiri pula bahwa kunci utama dalam pengendalian subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini adalah seluruh masyarakat Indonesia sendiri. Karena apabila masyarakat masih terus abai dan tidak mengindahkan protokol kesehatan serta masih belum secara penuh melakukan dosis vaksinasi, maka penularan akan terus terjadi.
Sementara itu, sebelumnya diketahui bahwa awal mula masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia ini dikarenakan penemuan adanya 4 kasus yang teridentifikasi di Bali sebagaimana keterangan langsung dari Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Maka dari itu pihak Kemenkes saat ini masih terus melakukan monitoring mengenai bagaimana varian Covid-19 terbaru ini dan dugaan sementara dikatakan bahwa varian terbaru ini mampu menghindari imunitas yang dibentuk oleh vaksin dan penularannya cepat.
Belakangan memang diketahui bahwa kasus Covid-19 perlahan kembali meningkat di Indonesia. Namun berbeda dengan peningkatan yang terjadi pada beberapa periode lalu, kali ini peningkatan tersebut disebabkan oleh munculnya varian baru dan sama sekali bukan karena adanya liburan atau perayaan hari raya besar. Dengan adanya dugaan sementara tersebut, Menkes Budi Gunadi tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah panik dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat
Semua pihak diminta untuk mewaspadai tren kenaikan kasus positif akibat adanya varian Covid-19, dengan selalu taat Prokes dan mengikuti vaksinasi lengkap hingga booster. Dengan semangat gotong royong tersebut, lonjakan kasus Covid-19 dapat dihindari dan pemulihan ekonomi dapat terus berlanjut.
Aldia Putra, Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews