Mencermati Manuver JK soal LRT, Kemana Arahnya?

Selasa, 29 Januari 2019 | 09:38 WIB
1
592
Mencermati Manuver JK soal LRT, Kemana Arahnya?
Jusuf Kalla (Foto: Pojoksatu.id)

Viral kritikan JK (Jusuf Kalla) atas pembangunan LRT Palembang dan Jakarta, serta kereta api trans Sulawesi. Alasannya yang mau diangkat apa, tidak effisien, bla, bla, bla...

Pertanyaannya kenapa baru sekarang dia bicara, wapres kan ikut rapat kabinet, semua rencana kerja dia juga ikut mengamininya. Saya mengira ini cuma soal angka, bukan rasa. JK adalah keluarga pedagang yang ahli dalam hitungan untung rugi.

Apakah dia peduli atas ketimpangan transportasi, itu urusan nanti. Sementara Jokowi adalah pengabdi, yang melihat kebutuhan jangka panjang, pemerataan, dan dampak jangka panjang yang berkelanjutan.

Trans Sulawesi pasti akan diikuti populasi yang hadir mengikuti hadirnya jalan baru, dan akan ada pemukiman baru. Ini bukan efisien atau tidak, tapi lebih kepada kebutuhan jangka panjang. Sama juga pertanyaannya ngapain Belanda bangun jalan di Nusantara jauh sebelum Indonesia merdeka, sekarang mobil Toyota yang di ageni JK juga yang jalan di atasnya.

Jadi, kalau mendengar JK bicara, kita harus melihat kemana arahnya. Bisa saja ini bukan soal ekreta api yang tak ada barang diangkut, tapi sudah kepada makin sulit menjual mobil Toyota yang diageninya karena transfortasi masal sudah tersedia. So, kita mau angka duluan atau rasa yang mengenal keberpihakan.

Andai saja Arung Palaka masih ada, dia pasti berbisik kepada JK. Dan dia akan bicara, sudahlah, jangan ada pengkhianat jilid dua, cukup aku saja yang berkawan dengan Belanda dan menghabisi kerajaan Gowa.

JK, selalu saja bermanuver tapi gampang ditebak. Dia sama-sama pedagang, Jokowi juga pedagang. Bedanya JK menerima warisan pedagang, berkroni dengan zaman keemasan Golkar dan Orba, sementara Jokowi korban keganasan oOba, sehingga dia tumbuh dengan dewasa, sementara JK hidup dari lingkungan kemewahan.

Memang beda kayu jati dengan serutan tangan, dan terembesi polesan, walau dia dibilang jati, tapi itu hasil pemalsuan dan kebohongan. Nanti waktu yang akan membuktikan, bahwa jati yang kuat tak akan dimakan rayap. Dan terembesi yang dipolesi getas untuk berdiri.

Pahamkan sayang...

***