Jakarta, - Pemerintah terus memperkuat pembangunan ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai langkah strategis dalam mendorong pemerataan ekonomi nasional. Melalui berbagai program pembiayaan, digitalisasi, serta pendampingan usaha, pemerintah berkomitmen menjadikan UMKM sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kementerian Koperasi mencatat, hingga Oktober 2025 penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp 206,2 triliun kepada lebih dari 3,5 juta debitur. Dari total tersebut, sekitar 60 persen disalurkan kepada sektor produksi seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan. Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat sektor riil dan mendorong terciptanya lapangan kerja di daerah.
Menteri Koperasi, Ferry Juliantono menegaskan, pemerintah tidak hanya fokus pada peningkatan akses permodalan, tetapi juga membangun ekosistem yang mendukung keberlanjutan UMKM di era digital. “Kita ingin menciptakan sistem yang terintegrasi, mulai dari pembiayaan, pelatihan, hingga pemasaran. Pemerintah sedang menyiapkan platform digital terpadu yang akan mempermudah pelaku UMKM mengakses seluruh layanan yang mereka butuhkan,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga memperkuat program transformasi digital bagi pelaku UMKM agar dapat bersaing di pasar global. Data Kementerian menunjukkan, hingga Oktober 2025 lebih dari 26 juta pelaku UMKM telah masuk ke ekosistem digital meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekonom senior, Chatib Basri menilai kebijakan pemerintah membangun ekosistem UMKM merupakan langkah tepat untuk memperkuat struktur ekonomi nasional. “Selama ini pertumbuhan ekonomi kita masih terpusat di kota-kota besar. Ketika UMKM di daerah mendapat akses modal, pelatihan, dan pasar yang lebih luas, maka dampaknya akan langsung terasa pada pemerataan ekonomi,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dapat meningkat dari 61,9 persen menjadi 63 persen pada akhir 2025. Selain itu, sektor ini diharapkan mampu menyerap hingga 98 persen tenaga kerja nasional, sekaligus menjadi pilar utama pengentasan kemiskinan di berbagai wilayah.
Ferry Juliantono menambahkan, keberhasilan pembangunan ekosistem UMKM tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dunia usaha, lembaga keuangan, dan masyarakat harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif bagi UMKM untuk tumbuh dan naik kelas,” pungkasnya.
.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews