Setelah Pemilu Usai, Bagaimana Dengan Persatuan Kita?

Tanpa persatuan yang juga telah digagas dan diperjuangkan para pendahulu kita atau para pahlawan, mungkin kemerdekaan menjadi suatu ketidakmungkinan.

Sabtu, 4 Mei 2019 | 11:05 WIB
0
661
Setelah Pemilu Usai, Bagaimana Dengan Persatuan Kita?
Presiden I RI Soekarno (Foto: MNC Play)

Sang proklamator Bung Karno sekaligus juga adalah Presiden Republik Indonesia yang pertama telah melahirkan dua ungkapan yang melegenda " Jas Merah " ( Jangan sekali kali melupakan sejarah ) dan juga melahirkan ungkapan " Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya.

Sejarah apa yang tidak harus kita lupakan sebagai generasi sekarang? Dan jasa jasa para pahlawan yang mana yang harus dihargai oleh generasi saat ini?

Kita baru saja menyelenggarakan perhelatan pesta demokrasi yang besar baik Pilpres maupun Pileg dan pesta itu kini telah usai, dan secara umum perhelatan itu berlangsung dengan aman lancar serta kondusif dan semoga demikian sampai pada saat pengumuman resmi dari KPU nanti.

Namun setelah pesta demokrasi itu ada beberapa pandangan ditengah tengah masyarakat yang mengisyaratkan seolah olah terjadi perpecahan diantara sesama anak bangsa karena berbeda pilihan dan dukungan, saling ejek, saling caci dan saling maki dan menjadikan nilai pesta demokrasi itu jauh dari kata mempererat persatuan Indonesia.

Pesta demokrasi sejatinya hanyalah sebuah alat atau mekanisme untuk menentukan siapa yang terbaik dari antara putra - putri terbaik ibu pertiwi untuk  memimpin dan menahkodai perjalanan bangsa Indonesia kedepan dan siapapun yang terpilih dialah yang memang dikehendaki oleh rakyat dan semua seharusnya wajib saling mendukung demi kemajuan dan persatuan Indonesia.

Kenapa kita tetap harus bersatu?? Marilah kita ingat kembali sejarah kita darimana kita berasal, Kita ingat  berdirinya Budi Utomo yang menjadi salah satu faktor penting bangsa kita bangsa Indonesia bisa merdeka karena Budi Utomo yang berdiri 20 Mei 1908 itu adalah organisasi yg bersifat persatuan nasional (kebangsaaan) pertama yg berdiri di tanah air Indonesia dan menjadi cikal bakal berdirinya organisasi-organisasi persatuan nasional lain yang memperjuangkan kemerdekaan. 

Dr. Sutomo dan Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah menjadi sejarah yang tidak bisa kita lupakan yang sudah mengobarkan persatuan Nasional hingga kita merdeka.

Selanjutnya kita harus mengingat kembali Kongres Sumpah Pemuda yang membakar semangat para Pemuda Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan yang pada akhirnya para pemuda indonesia bisa tergabung dalam Jong Java, Jong Sumatra Bond, Jong Celebes , dll.

Dua  kongres Sumpah Pemuda dimana yang pertama adalah di Batavia tahun 1926 menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi, dan budaya. Beberapa tahun kemudian mereka pun membuat Kongres Sumpah Pemuda kedua  yang diadakan di Batavia tgl 28 Oktober 1928 yang menghasilkan“Sumpah Pemuda"

Baca Juga: Dukung Hasil Pemilu 2019 untuk Persatuan dan Kemajuan Bangsa

New line to prevent forcing root class, just delete it if it's not necessary

Sejarah yang paling penting juga yang harus  kita ingat adalah Proklamasi 17 Agustus 1945 yang menjadi tonggak awal berdirinya sebuah negara berdaulat yaitu “Republik Indonesia”. Semua mata dunia tertuju pada kita pada hari itu dan menyaksikan serta melihat hasil akhir perjuangan sebuah bangsa selama lebih dari 350 tahun terjajah akhirnya mendapatkan hasil yaitu “Kemerdekaan” dan diraih atas perjuangan sendiri dengan bermodalkan persatuan.

Kini dalam mengisi kemerdekaan, jangan hanya karena dalam pesta demokrasi kita berbeda pilihan dan dukungan akhirnya persatuan kita jadi terancam, kita tidak lagi terjajah tapi yang menjadi lawan kita adalah diri kita sendiri.

Tanpa persatuan yang juga telah digagas dan diperjuangkan oleh para pendahulu kita ataupun para pahlawan kita mungkin kemerdekaan menjadi suatu ketidakmungkinan untuk bangsa kita, begitu juga saat ini Indonesia yang adil, makmur, maju dan sejahtera menjadi ketidakmungkinan jika kita terpecah belah hanya karena perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi.

Merdeka!!

Luber Sitanggang, SE

***