Serangan kepada Jokowi yang punya sikap luar biasa, akan membuat JK habis tenaga seperti orang-orang sebelumnya.
Lima tahun mendampingi Jokowi, kursi wapres masih hangat ditinggalkannya, tapi sikapnya seperti bermusuhan kepada Jokowi, sebaliknya Prabowo sebagai rival di pilpres bisa bekerjasama dalam kabinet Indonesia maju.
Kenapa JK seperti murka kepada Indonesia. Alurnya memang bisa kita baca, sejak orang-orangnya dipereteli Jokowi seperti Anies Baswedan, Sudirman Said, Said Didu, dari sana gejala tidak sukanya kepada Jokowi makin membara, karena Jokowi adalah presiden Indonesia, maka hal itu mengganggu negara.
Satu paket gestur bermusuhan yang mereka letupkan, termasuk orang-orangnya yang tercatat di atas sama ketidaksukaannya atas apa saja kebijakan yang dilakukan pemerintah, mereka lupa bahwa makin mereka menyerang, makin rendah pula marwah mereka sebagai orang yang harusnya terpandang, bukan membangun kesan pecundang.
Sangat disesalkan kelas sebagai mantan wapres JK membangun image kurang elegan, marahnya membuat hatinya buta dan gelap mata. Masyarakat tahu bagaimanapilkada Jakarta yang didukungnya telah menciptakan kegaduhan berkepanjangan dan malunya.
Orang pilihannya yang menang karena 'jualan agama', malah tidak bisa kerja. Sekarang jadi bulan-bulanan netizen, kerjanya ngeprank nyaris pada semua sendi pekerjaan.
Sejak ada Covid19 ide lock down yang disampaikannya setali tiga uang dengan AHY dan Almira. Artinya, begitu dangkalnya analisa politikus kawakan untuk sebuah urusan kenegaraan dan kelangsungan hidup rakyat, karena lock down adalah sebuah keputusan yang membahayakan, tidak mungkin di lakukan.
Di sanalah jelinya Jokowi, atau memang desakan me-lockdown-kan Indonesia karena ada hiden agenda untuk membuat chaos Indonesia, jawabnya ada dua, antara ketidaktahuan JK atau kesengajaan memancing bahaya.
Satatement "Kalau virusnya nggak mau" adalah celotehan kekanak-kanakan yang memalukan, begitu dangkalnya nalar pikirannya atas arti harapiah dari "berdamai" dengan Corona yang disampaikan Jokowi, berdamai yang disambung dengan New Normal, adalah cara hidup dan gaya hidup baru bersama Corona yang entah sampai kapan ada bersama kita.
Serangan kepada Jokowi yang punya sikap luar biasa, akan membuat JK habis tenaga seperti orang-orang sebelumnya. Jokowi akan tetap diam, diamnyalah yang menjawab yang bisa diartikan seperti apa kata Imam Syafii:
"Diamku kepada orang hina adalah satu jawaban. Bukan artinya aku tak mempunyai jawaban, tapi tidak pantas auman singa melawan nyalaknya anjing."
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews