Kebesaran Jiwa Seorang Prabowo Sang Negarawan

Melihat sikap Prabowo di dalam berpolitik selama ini, saya mengatakan bahwa Prabowo bukan saja dinilai sebagai politikus ulung, tetapi juga seorang negarawan.

Kamis, 25 Juli 2019 | 06:56 WIB
0
336
Kebesaran Jiwa Seorang Prabowo Sang Negarawan
Ilustradi Jokowi dan Prabowo (Foto: Kompas.com)

Pertemuan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto naik becak di arena car free day (CFD) Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu, 14 Juli 2019 menurut saya adalah hal yang menarik perhatian masyarakat kota Solo. 

Mereka berjalan di tengah kerumuman pengunjung CFD. Jokowi dan Prabowo terlihat akrab duduk satu becak. Mereka saling melempar senyum.

Mereka juga terlihat mengobrol. Jokowi dan Prabowo melambaikan tangan ke arah pengunjung di CFD.

Aksi mereka mengundang perhatian para pengunjung CFD. Sebagian pengunjung mendekati mereka untuk mengajaknya berswafoto atau selfie.

Mereka bukanlah sosok Presiden terpilih Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo sungguhan. Tokoh Jokowi di atas becak itu diperankan Ari Mintarso dan Prabowo diperankan Ari Afanto.

Aksi tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap Jokowi dan Prabowo yang baru saja bertemu setelah Pilpres 2019. Mereka bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu kemarin. Setelah itu, keduanya sama-sama naik MRT ke Stasiun Senayan.

Itu semua adalah ungkapan warga masyarakat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memang telah bertemu. Warga pun menyambut baik pertemuan bersejarah ini.

Baca Juga: Membaca Arah Pertemuan Megawati dengan Prabowo

Jokowi dan Prabowo bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Juli 2019, pukul 10.07 WIB. Kedatangan Jokowi disambut salam hormat Prabowo. 

Jokowi pun balas memberi hormat ke Prabowo. Keduanya lalu cipika-cipiki. Keduanya sempat berbincang kecil sambil tertawa.

Suasana di Stasiun MRT Lebak Bulus pun riuh oleh pertemuan kedua sosok ini.

"Pak Jokowi, Pak Prabowo, we love you!" teriak warga. Banyak penumpang di stasiun MRT ini mengelu-elukan nama keduanya.

Jokowi dan Prabowo kemudian berjalan bersama menuju pintu tap untuk naik ke dalam MRT. Tampak ikut mendampingi, Kepala BIN Budi Gunawan, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Waketum Gerindra Edhy Prabowo, hingga Seskab Pramono Anung.

Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purn) Prabowo Subianto lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951. Sekarang beliau berusia 67 tahun. Memang banyak yang bertanya, apakah di usia 67 tahun dan untuk lima tahun ke depan (72 tahun), ia masih bisa mencalonkan diri ?

Sejauh peraturan masih memungkinkan, maka Prabowo masih bisa mencalonkan diri. Lihat saja negara tetangga kita, Malaysia. Baru saja Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memperingati hari lahir ke 94 baru-baru ini.

Selama ini kita juga banyak mengenal para pemimpin yang berusia lanjut. Di Amerika Serikat (AS) sekarang ini, Donald Trump berusia 70 tahun. Ia terpilih sebagai Presiden AS ke-45 di usia lanjut.

Sebelumnya AS pernah dipimpin presiden tertua, Ronald Wilson Reagan yang terpilih pada usia 69 tahun pada 1981. Reagan bahkan menjabat presiden AS hingga 1989 (dua periode) yang berarti sampai usia 77 tahun.

Di Asia, Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang baru dilantik bulan lalu berusia 71 tahun. Begitu juga Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi yang berkuasa sejak 2014 berusia 89 tahun. Bahkan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe kini berusia 91 tahun dan Presiden Kuba Ral Modesto Castro Ruz kini berusia 85 tahun.

Negara bekas seteru AS yakni Rusia juga dipimpin tokoh tua yaitu Vladimir Putin yang kini berusia 63 tahun.

Ratu Elizabeth II yang jadi kepala Negara Britania Raya kini berusia 90 tahun. Raja Malaysia Abdul Halim sekaligus Sultan Kedah kini berusia 88 tahun. Emir Kuwait Sabah Al Ahmad berusia 85 tahun. Presiden Kamerun Paul Biya berusia 82 tahun.

Begitu juga Kaisar Jepang Akihito berusia 82 tahun. Raja Saudi Arabia Salman Bin Abdul Aziz kini berusia 80 tahun. Dan masih banyak lagi presiden berusia di atas 60 tahun di negara-negara lain. Bahkan hampir 70 persen negara-negara di dunia kini dipimpin presiden berusia di atas 60 tahun.

Prabowo Subianto adalah seorang politisi, pengusaha, dan perwira tinggi militer Indonesia. Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam dunia bisnis dan politik.  

Bersama Hatta Rajasa, ia maju sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam pemilihan umum 2014, namun diungguli oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, berpasangan dengan Sandiaga Uno. Kembali mengakui kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Kita masih ingat, pada tahun 2017, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membuat terobosan baru dengan bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jabar, Kamis malam, tanggal 27 Juli 2017.

Pertemuan itu diselenggarakan secara tertutup, tetapi di dalam perpolitikan bangsa jelang pemilihan presiden, kita sudah dapat menduganya. Apalagi hal ini dilakukan setelah Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo menyatakan keluar dari Pansus Angket KPK.

Prabowo atau setiap warga negara berpeluang menjadi Presiden RI, asalkan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.

Baca Juga: Prabowo Presiden 2024?

Prabowo Subianto, namanya mencuat ke permukaan setelah partai yang didirikan dan dipumpinnya sekarang, Partai Gerindra berhasil memenangkan calon Gubernur DKI yang diusungnya untuk menjadi gubernur lima tahun ke depan. Sudah tentu bukan hanya Gerindra yang dianggap berhasil, tetapi PKS dan sejumlah tokoh penting berperan dalam memenangkan Anies-Uno memimpin Jakarta.

Diakui sejarah tidak selalu diwarnai bunga-bunga indah di taman. Prabowo pernah mengalami hal itu. Bulan Mei 2017, kita melihat ke belakang, tepatnya 22 Mei 1998, ia dipecat sebagai Pangkostrad. 

Pemecatan Prabowo itu terjadi sehari setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan BJ Habibie. Mengapa secepat itu, Prabowo dipecat? Karena, ia dianggap bersalah mengirim pasukan Kostrad ke Jakarta. 

Ia dianggap menyalahi prosedur, karena yang bisa menggerakkan pasukan Kostrad itu hanya Panglima ABRI saat itu yang dipegang oleh Jenderal Wiranto. Itu sebabnya, Jenderal Wiranto langsung mencopot Prabowo. Jadi boleh dikatakan, baru saja terjadi penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharo ke BJ Habibie, pada 21 Mei 1998, maka besoknya tanggal 22 Mei 1998, Prabowo dipecat.

Kita juga jangan lupa di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Wiranto yang memecat Prabowo, juga menghadapi masalah dengan kasus di Timor Timur. Gus Dur mengatakan, ia tetap pada pendiriannya akan meminta Wiranto mundur sebagai menteri koordinator bidang politik dan keamanan untuk mengurangi tekanan-tekanan dari dunia internasional.

Itulah perjalanan politik dalam negeri kita sekarang ini. Hendaknya bangsa Indonesia bertambah dewasa dalam berpolitik. Melihat sikap Prabowo di dalam berpolitik selama ini, saya mengatakan bahwa Prabowo bukan saja dinilai sebagai politikus ulung, tetapi juga seorang negarawan. 

***

Keterangan: Artikel sudah ditayangkan sebelumnya di Kompasiana.