Keputusan tak biasa telah dilaksanakan Presiden Jokowi yang mengangkat Prabowo Subianto sebagai salah satu menteri di Kabinet. Mantan rivalnya di pemilu April 2019 kini menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan yang sah oleh Jokowi 5 tahun mendatang. Hal ini menjadi bukti bahwa kepentingan negara diatas kepentingan golongan demi mewujudkan Indonesia maju.
"Jangan terlalu Fanatik dengan pendidikan politik." Begitulah kira-kira cuplikan imbauan dari sang mantan Perwira tinggi TNI yang dulu berjaya. Sungguh pemandangan tak biasa ini mengundang banyak tanya. Bukan hanya dari kubu partai yang mengusung dirinya, namun juga dari pihak lawannya pula. Namun, perilaku "legowo" ini perlu diapresiasi dan diacungi jempol. Mengingat, Prabowo telah mampu menerima kekalahan dan akhirnya mendukung penuh kepemimpinan yang sah oleh Jokowi - Ma'ruf.
Sebelumnya, dua tokoh paling berpengaruh tersebut sempat beradu sengit saat pesta demokrasi beberapa bulan lalu. Tak hanya relawan-relawannya yang turun ke jalan menyuarakan dan mengelu-elukan sang calon, namun juga cuitan di berbagai platform media sosial ikut ramai. Sehingga suasana politik kala itu sangat "panas". Tak hanya kalangan elit politik saja yang ikut andil. Warga sipil tanpa pengetahuan ketatanegaraan ini berbondong-bondong "perang calon" pada pilpres April lalu.
Namun, situasi telah mereda, kondisi kembali seperti semula. Keputusan telah dikeluarkan dan nama Jokowi - Ma'ruf dinyatakan sebagai pemenang. Serta telah sah secara demokrasi dan ketentuan hukum yang berlaku. Sehingga tak ada satu pihak-pun yang bisa mengintervensi maupun menggugatnya. Dan kini kedua tokoh tersebut bersiap membangun kinerja guna mewujudkan NKRI lebih maju dan sejahtera.
Menurut laporan, pentolan Gerindra tersebut menyampaikan dukungan akan pemerintahan yang sah, seusai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, kota Jakarta. Ia menyatakan pula jika dirinya ditawari posisi menteri yang nantinya akan menangani bidang pertahanan.
Pernyataan mantan Perwira tinggi TNI mengingatkan kembali akan Realita politik yang terjadi antara pendukung kedua tokoh ini saat Pemilu tahun 2019. Tak dipungkiri bukan hanya di dunia nyata saja, perbedaan politik ini disebut-sebut menciptakan kegaduhan di media sosial. Namanya juga suatu negara dengan beragam pemikiran karena berbeda kepala, maka perbedaan ini wajar terjadi.
Bagi pendukung Prabowo sempat dikabarkan menyampaikan kekecewaan mereka atas keputusan pemimpinnya, yang dinilai berbalik 360 derajat. Namun, pada akhirnya mereka mampu mengerti dan memahami segala langkah yang diambil pentolan Gerindra tersebut. Hal itu tercermin saat partai ini turut mempersilakan presiden beserta wakilnya guna menyikapi kesiapan Prabowo Subianto untuk membantu pemerintahan pada lima tahun mendatang.
Ahmad Riza Patria , selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra menyatakan bahwa partainya tidak dalam posisi meminta, menawarkan, maupun ikut campur, bahkan mengintervensi Jokowi terkait jabatan di pemerintahannya mendatang. Namun, Gerindra menyampaikan sikapnya untuk siap membantu, sebagaimana yang diutarakan oleh pemimpinnya, Prabowo. Apabila pemerintahan dan negara membutuhkan, maka pihaknya siap berperan.
Selain itu, Gerindra juga tidak akan ikut campur terkait keputusan Jokowi terhadap partai mana saja yang akan diajak berkoalisi. Pihaknya telah yakin bahwa Jokowi telah menghitung serta memahami jumlah partai politik yang nantinya dibutuhkan untuk mendukungnya dalam pemerintahan yang sah. Pernyataan Prabowo akan kesiapannya mendukung pemerintah ini diutarakan di hadapan empat ribua-an kader Partai Gerindra beberapa waktu lalu.
Sikap "Ksatria" Prabowo ini menurut sebagian pihak sangat bagus. Meski mengejutkan, namun sikap semacam ini memang dibutuhkan. Mengingat, keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara ini tak melihat kejadian yang telah lalu. Sehingga, apa yang telah diputuskan saat inilah yang harus dihadapi dan dipatuhi. Memberikan dukungan dan bantuan untuk kepemimpinan Jokowi - Ma'ruf tak ada salahnya. Toh, semua itu demi kepentingan bersama, demi kemajuan negeri tercinta Indonesia.
Melihat sisi baik pemerintahan Jokowi dinilai perlu. Sebab, pada kenyataannya Indonesia juga mengalami perubahan ke arah lebih baik. Tak perlu menyebutkan apa saja pencapaian yang didapat. Karena hampir seluruh warga negara telah tahu dan merasakannya.
Memang belum sampai di target sukses, namun perkembangan di berbagai sektor juga tak bisa dipandang sebelah mata. Maka dari itu mari dukung pemerintahan yang sah, guna mewujudkan tatanan negara lebih baik lagi!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews