Urun Rembug Persepsi Intelijen kepada Pimpinan Nasional

Saran intelijen kepada Pimpinan Nasional, ini bukan soal rekonsiliasi, tetapi bagaimana pemerintah meningkatkan kesadaran rakyat menjadi warga negara yang mau membela negaranya.

Sabtu, 22 Juni 2019 | 10:01 WIB
0
250
Urun Rembug Persepsi Intelijen kepada Pimpinan Nasional
Presiden Joko Widodo (Foto: Solopos)

Persoalan politik masa depan Indonesia bukan masalah pragmatisme lagi tetapi masalah ideologi, karena itu kita bersama harus sadar dan yakin bahwa Pancasila adalah dasar negara yg telah disepakati dan terbukti mampu mempersatukan bangsa ini.

Berfikir dan memimpikan mengganti ideologi negara, bila ditinjau dari persepsi intelijen sangatlah rawan dan berbahaya. Kita bisa tercerai berai .Mari berfikir dengan norma, budaya dan harkat kira sebagai bangsa Indonesia.

Jangan gunakan agama untuk kepentingan dan tujuan politik, indikasi nampak dlm beberapa tahun terakhir. Kasus yang terjadi di Timur Tengah, memainkan agama sebagai truf akan semakin membentuk fanatisme dan militansi ekstrem dan semuanya akan berakhir menjadi konflik kekerasan.

Nyawa manusia hanya bernilai seperti lalat yang tidak berharga.

Saran intelijen  kepada Pimpinan Nasional, ini bukan soal rekonsiliasi, tetapi bagaimana pemerintah meningkatkan  kesadaran rakyat menjadi warga negara yang mau membela negaranya. Perlu dimasukkannta program bela negara pada kurikulum sekolah.

Kuncinya, lakukan reformasi pendidikan di semua level. Bangsa yang rakyatnya bodoh akan mudah diperalat, mereka tidak peduli terhadap kepentingan nasiona, .hanya memikirkan kepentingan pribadi atau golongannya.

Sulit? Jelas sulit, karena sudah  lumayan yang terkontaminasi, tapi seperti kata pepatah di mana ada kemauan, di situ ada jalan... Good luck Pak Jokowi.. Salam hormat! Old Soldier Never Die.

Marsda Pur Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen

***