Iran dan Turki Mesra, tapi Pengagumnya di Sini Saling Caci

Sabtu, 22 Desember 2018 | 07:29 WIB
0
345
Iran dan Turki Mesra, tapi Pengagumnya di Sini Saling Caci
Rouhani dan Erdogan (Foto: IDN Times)

Presiden Iran Hassan Rouhani melakukan kunjungan kenegaraan ke Ankara, Turki. Tentu kunjungan itu untuk menjalin kerjasama kedua negara, baik dalam dagang atau untuk tujuan politik. Kedua pemimpin negara menandatangani dokumen  perjanjian bilateral di Ankara, Kamis (20/12/2018).

Seperti kita ketahui bersama, Iran adalah negara Islam yang bermadzab Syiah dan Turki negara bermadzab Sunni. Tapi kedua negara bisa menjalin suatu hubungan kerjasama karena persamaan kepentingan dari tekanan atau dominasi Amerika di kawasan Timur Tengah. Tanpa mempertentangan faham atau ideologi negara masing-masing.

Sedangkan di negara kita, masyarakatnya terbelah dalam menilai kedua negara tersebut. Banyak fans Erdogan yang memuja dan memuji negara Turki tersebut. Bahkan banyak yang mengidam-idamkan negara kita seperti Turki. Tapi fans Erdogan banyak yang mencaci-maki negara Iran yang bermadzab Syiah yang dianggap sesat dan bukan Islam. Aneh!

Tapi kedua pemimpin yang dipuja-puji dan dicaki-maki itu bisa bertemu dan ingin membendung pengaruh Amerika.

Bagi Amerika, negara mananapun yang menjalin hubungan bisnis dengan Iran, maka siap-siap menerima resiko dan konsekuensinya. Tapi Erdogan tidak mau peduli atau ditekan untuk menuruti kemauan Amerika tersebut. Malah Erdogan memanfaatkan keadaan ini untuk kepentingan negaranya. Seperti Amerika dengan terpaksa menyetujui penjualan senjata rudal Patriot untuk Turki. Yang awalnya terlarang untuk Turki.

Iran dan Turki juga bersepakat mengurangi transaksi dengan dollar, tapi dengan mata uang masing-masing kedua negara tersebut. Kedua negara juga menjalin kerjasama untuk memberantas ISIS di Suriah. Karena Turki juga punya kepentingan dengan kestabilan di wilayah Suriah.

Turki ingin menumpas milisi Kurdi yang berada di wilayah Irak,karena ingin mendirikan negara Kurdistan.Tapi disatu sisi milisi Kurdi juga dipelihara oleh Amerika.Bahkan segala persenjataan dan pelatihan dipasok oleh Amerika.Dan ini yang membuat marah Erdogan.

Untuk itu, bertemunya kedua pemimpin itu bukan hanya semata-mata hubungan dagang, tetapi juga untuk tujuan politik di kawasan Timur Tengah.

***