Qaani Pengganti Qassem, Iran Takkan Berani Perang Lawan Amerika

Semakin sengit mereka berseteru, yang diuntungkan adalah Muslim pro Arab Spring yang menginginkan dikatator Arab tumbang termasuk Assad di Suriah, sampai Ben Salman Saudi.

Senin, 6 Januari 2020 | 08:11 WIB
0
289
Qaani Pengganti Qassem, Iran Takkan Berani Perang Lawan Amerika
Brigjend Ismail Qaani (Foto

Iran mengangkat Brigjend Ismail Qaani sebagai pengganti Mayjend Qassem Solaemani yang dirudal AS beberapa hari lalu di Irak.

Ismail Qaani tidak kalah lebih sadis dari pendahulunya Soelaimani, Qaani adalah deputi di tubuh Garda Revolusi saat Soelaimani jadi pimpinan.

Iran berduka mendalam atas tewasnya solaemani, mengingat yang bersangkutan adalah jenderal lapangan paling berpengaruh di kawasan.

Solaimani lah yang mengatur semua operasi militer iran di luar negeri, membantu Assad di Suriah, membantu rezim Syiah di Irak, Lebanon dan seterusnya.

Pemerintah Irak bahkan resmi berkabung 3 hari atas tewasnya Soelaimani dan Abu Aahdi al Muhandis. Kaki tangan iran di irak dan tangan kanan soelaimani selama ini.

Soelaimani juga merupakan partner Hizbullah di Lebanon, dia adalah sahabat dekat dengan sekjen Hizbullan Hassan Nasrallah, dia juga sahabat dekat mantan PM Irak Nouri Al Maliki, juga sahabat dekat mantan Walikota Tehran Muhammad Baqer Qalibaf.

Jadi wajar kalau Iran sangat berduka atas tewasnya Solaimani, tapi seperti biasa Iran tidak akan berperang melawan AS. Iran sangat tahu resikonya.

Trump tadi malam juga sudah mengumumkan, jika Iran nekat balas dendam dan menyerang fasilitas AS atau prajurit AS maka Trump akan memyerang 52 target di Iran yang masuk dalam jangkauan rudal AS secara cepat dan telak.

Saat ini memang bukan waktu yang tepat bagi Iran untuk membalas AS, setidaknya Iran harus menunggu sampai pilpres AS selesai tahun ini.

Karena saat ini Trump sedang gencar melakukan pencitraan untuk kebutuhan Pilpres dengan cara menunjukkan ototnya kepada tetangga/musuh dalam rangka menguatkan dirinya di dalam negeri.

Tewasnya Solaemani adalah berkah buat semua pejuang demokrasi di kawasan, berkah buat pejuang Suriah, pejuang demokrasi di Irak dst.

Dan pengangkatan Ismail Qaani menunjukkan keseriusan Iran untuk terus mengendalikan kawasan, Qaani adalah jenderal yang juga sangat luwes dan luas, memiliki jaringan yang kuat, meskipun tidak sejenius Seolaimani.

Apapun kondisinya ke depan, Iran tentu melemah kalau dia terus menerus berkonfrontasi dengan AS, kesempatan ketegangan ini harus dimanfaatkan oleh fraksi fraksi pro Arab Spring dan pro demokrasi untuk memperkuat diri.

Perseteruan antara AS dan Iran dalam kacamata geopolitik adalah perseteruan dua musuh demokrasi itu sendiri. Semakin sengit mereka berseteru, yang diuntungkan adalah Muslim pro Arab Spring yang menginginkan dikatator Arab tumbang termasuk Assad di Suriah, sampai Ben Salman Saudi.

Tengku Zulkifli Usman

***