Semakin sengit mereka berseteru, yang diuntungkan adalah Muslim pro Arab Spring yang menginginkan dikatator Arab tumbang termasuk Assad di Suriah, sampai Ben Salman Saudi.
Iran mengangkat Brigjend Ismail Qaani sebagai pengganti Mayjend Qassem Solaemani yang dirudal AS beberapa hari lalu di Irak.
Ismail Qaani tidak kalah lebih sadis dari pendahulunya Soelaimani, Qaani adalah deputi di tubuh Garda Revolusi saat Soelaimani jadi pimpinan.
Iran berduka mendalam atas tewasnya solaemani, mengingat yang bersangkutan adalah jenderal lapangan paling berpengaruh di kawasan.
Solaimani lah yang mengatur semua operasi militer iran di luar negeri, membantu Assad di Suriah, membantu rezim Syiah di Irak, Lebanon dan seterusnya.
Pemerintah Irak bahkan resmi berkabung 3 hari atas tewasnya Soelaimani dan Abu Aahdi al Muhandis. Kaki tangan iran di irak dan tangan kanan soelaimani selama ini.
Soelaimani juga merupakan partner Hizbullah di Lebanon, dia adalah sahabat dekat dengan sekjen Hizbullan Hassan Nasrallah, dia juga sahabat dekat mantan PM Irak Nouri Al Maliki, juga sahabat dekat mantan Walikota Tehran Muhammad Baqer Qalibaf.
Jadi wajar kalau Iran sangat berduka atas tewasnya Solaimani, tapi seperti biasa Iran tidak akan berperang melawan AS. Iran sangat tahu resikonya.
Trump tadi malam juga sudah mengumumkan, jika Iran nekat balas dendam dan menyerang fasilitas AS atau prajurit AS maka Trump akan memyerang 52 target di Iran yang masuk dalam jangkauan rudal AS secara cepat dan telak.
Saat ini memang bukan waktu yang tepat bagi Iran untuk membalas AS, setidaknya Iran harus menunggu sampai pilpres AS selesai tahun ini.
Karena saat ini Trump sedang gencar melakukan pencitraan untuk kebutuhan Pilpres dengan cara menunjukkan ototnya kepada tetangga/musuh dalam rangka menguatkan dirinya di dalam negeri.
Tewasnya Solaemani adalah berkah buat semua pejuang demokrasi di kawasan, berkah buat pejuang Suriah, pejuang demokrasi di Irak dst.
Dan pengangkatan Ismail Qaani menunjukkan keseriusan Iran untuk terus mengendalikan kawasan, Qaani adalah jenderal yang juga sangat luwes dan luas, memiliki jaringan yang kuat, meskipun tidak sejenius Seolaimani.
Apapun kondisinya ke depan, Iran tentu melemah kalau dia terus menerus berkonfrontasi dengan AS, kesempatan ketegangan ini harus dimanfaatkan oleh fraksi fraksi pro Arab Spring dan pro demokrasi untuk memperkuat diri.
Perseteruan antara AS dan Iran dalam kacamata geopolitik adalah perseteruan dua musuh demokrasi itu sendiri. Semakin sengit mereka berseteru, yang diuntungkan adalah Muslim pro Arab Spring yang menginginkan dikatator Arab tumbang termasuk Assad di Suriah, sampai Ben Salman Saudi.
Tengku Zulkifli Usman
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews