Penarikan pasukan AS dari wilayah yang dikuasai milisi Kurdi atau YPG di Suriah ternyata tidak mudah dan masih menyisakan masalah. Sampai saat ini masih dilakukan negosiasi-negosiasi sebelum pasukan AS benar-benar keluar dari Suriah.
Rupanya Amerika juga merasa berhutang budi kepada milisi Kurdi yang sukses memerangi ISIS atau menjadi boneka untuk kepentingan AS. Donald Trump sebelumnya sudah mengumumkan penarikan pasukan AS dari konflik Suriah. Tetapi milisi Kurdi atau YPG merasa ditinggalkan oleh AS dan terancam akan diserang oleh tentara Turki di perbatasan antara Turki dan Suriah.
Akhirnya Donald Trump mengirimkan utusan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton untuk melakukan negosiasi atau membujuk kepada pemerintah Ankara Turki. Tujuannya untuk meyakinkan atau meminta presiden Recep Tayyip Erdogan untuk menjamin keamanan atau tidak melakukan penyerangan kepada milisi Kurdi atau YPG. Sebelum pasukan AS benar-benar keluar dari Suriah, AS ingin menjamin keamanan milisi Kurdi dari ancaman Turki.
Tapi Erdogan menolak mentah-mentah keinginan atau syarat dari John Bolton. Penolakan itu langsung disampaikan Erdogan ketika bertemu dengan John Bolton di Ankara, Selasa (8/1/2019).
Bagi Erdogan, milisi Kurdi adalah organisasi "teroris", tapi bagi AS, milisi Kurdi adalah mitra yang sangat berjasa dan membantu pasukan AS di Suriah. Bahkan Edogan juga meminta pasukan AS untuk menarik senjata-senjata yang sudah diberikan kepada milisi Kurdi. Selama ini persenjataan milisi Kurdi dipasok oleh AS.
Bagi pemerintah Turki atau Erdogan, milisi Kurdi tidak bisa dinegosiasikan, karena menjadi ancaman bagi Ankara.
Berulang kali Turki ingin mengganyang milisi Kurdi. Bahkan karena sering diancam oleh Turki, milisi Kurdi meminta bantuan kepada Tentara Arab Suriah untuk membantu dari kemungkinan serangan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Amerika memang berniat menarik pasukan dari Suriah dari pintu, tetapi Amerika juga bisa masuk lagi dari jendela atau pintu belakang. Karena pasukan Amerika hanya ditarik atau dipindahkan ke Irak Utara. Bahkan ditempat ini pasukan AS masih bisa melakukan penyerangan ke wilayah Suriah.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews