AS yang Hancurkan Suriah, AS juga yang Akhirnya Tawarkan Bantuan

Rabu, 26 Desember 2018 | 20:09 WIB
0
330
AS yang Hancurkan Suriah, AS juga yang Akhirnya Tawarkan Bantuan
Trump dan Assad (Foto: Vanity Fair)

Setelah mengumumkan penarikan tentara AS dari Suriah, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui cuitannya mengumumkan atau memberikan pernyataan bahwa Arab Saudi bersedia melakukan perbaikan rekonstruksi Suriah.

"Arab Saudi kini telah setuju untuk mendanai apa yang diperlukan untuk membantu membangun kembali Suriah, bukan AS," cuitnya Trump di Twitter, Senin (24/12/2018).

Malah presiden Trump memuji Arab Saudi yang ingin membantu rekonstruksi Suriah, namun pujian itu hanya basa-basi politik saja, sejatinya Trump ingin lepas dari tanggung jawab atas hancurnya wilayah Suriah akibat perang. Menurut Trump sudah sepatutnya negara kaya seperti Arab Saudi membantu tetangganya. Bukan malah negara yang jaraknya cukup jauh 5000 mil, seperti Amerika.

"Lihat? Bukankah menyenangkan ketika negara-negara yang sangat kaya membantu membangun kembali tetangga mereka, bukannya sebuah Negara Besar AS yang berjarak 5.000 mil? Terima kasih pada Saudi Arabia," lanjutnya.

Amerika dan sekutunya menghancurkan wilayah Suriah, tapi setelah gagal menggulingkan presiden Bashar al Assad, mereka juga yang akhirnya menawarkan bantuan rekonstruksi.

Kalau benar Arab Saudi ingin membantu rekonstruksi pembangunan di Suriah, artinya Kerajaan Arab Saudi mengakui pemerintahan Bashar al Asaad. Padahal selama ini Arab Saudi-lah donatur atau sponsor dari militan-militan termasuk ISIS untuk menggulingkan presiden Bashar al Assad.

Sepertinya Arab Saudi mau menjalin komunikasi dengan presiden Bashar al Assad dan mengakui sebagai pemerintahan yang sah. Bahkan dalam waktu dekat Presiden Irak dan Raja Yordania juga akan berkunjung ke Damaskus bertemu dengan presiden Bashar al Assad.

Sebelumnya Presiden Sudan Omar al-Bashir telah berkunjung atau melakukan lawatan ke Damaskus. Padahal Omar al-Bashir adalah sekutu Arab Saudi, bahkan dalam perang di Yaman, Sudan juga ikut mengirimkan tentaranya membantu tentara Arab Saudi.

Demi Arab Saudi, Presiden Omar al-Bashir rela memutuskan hubungan dengan Iran. Tetapi sekarang justru negara Sudan dilanda kerusuhan.

Semua negara punya kepentingan masing-masing, situasi dan kondisi kadang memaksa untuk berkompromi dan menyudai peperangan.

***