Pertempuran terus terjadi setiap hari antara pasukan Haftar dan pasukan Turki-Libya untuk tarik menarik kekuasaan.
Kedubes Libya di Suriah sempat tutup beberapa tahun karena Libya konflik.
Nah setelah Qaddafi terbunuh oleh rakyat, Libya diperebutkan oleh pemberontak yang berusaha mengambil alih negara dari pemerintahan yang sah.
Pemerintahan sah Libya dibawah Presiden Fayez al Sarraj di dukung oleh PBB, disokong Turki, Italia, Qatar, Tunisia dkk.
Sedangkan Pemberontak dibawah Jenderal Khalifah Haftar didukung oleh Mesir, Arab Saudi, Emirat, Israel, Rusia, Prancis dkk.
Pertarungan di lapangan terjadi dengan tidak adil, banyak negara mendukung pemberontak karena ingin menguasai minyak Libya Jika Sarraj lengser.
Perlu diketahui bahwa Islam politik dan sayap politik IM Libya adalah salah satu penyokong rezim yang sah di atas.
Rezim sah Libya hampir saja jatuh karena terus menerus ditekan oleh kekuatan militer pemberontak yang senjatanya di supply Mesir dkk.
Karena terjepit, Rezim sah Libya meminta bantuan Turki, lalu Turki mengirim 5.000 lebih tentara ke Libya untuk membantu mempertahankan pemerintahan Sarraj.
Bukan hanya tentara, tapi Turki juga mengirim armada perang kelas berat, kapal perang, tank, drone, sampai kapal semi induk ke Libya.
Suriah adalah salah satu pendukung pemberontak libya Khalifah Haftar. Bahkan kedubes Libya di Suriah baru saja dibuka kembali setelah lama tutup, tapi kedubes ini diserahkan ke kelompok Haftar oleh Assad.
Padahal sesuai hukum internasional, kedubes Libya di Suriah legitimasinya adalah ke pemerintahan yang sah Libya dibawah Sarraj yang diakui internasional.
Kebencian Assad kepada Turki dkk yang membantu rezim sah Libya membuat Assad hilang nalar. Sejak kapan kedubes resmi negara boleh diserahkan ke pemberontak?
Karena ketidakadilan ini, Turki tersulut emosinya. Erdogan mengancam akan mengusir semua tentara bayaran asing di Libya yang terus membantu pemberontak.
Dalam statemen terbaru Erdogan pekan lalu, Erdogan mengancam akan mengambil alih Libya setiap jengkal tanahnnya dari tangan Haftar secara paksa. Berapapun harganya.
Pertempuran terus terjadi setiap hari antara pasukan Haftar dan pasukan Turki-Libya untuk tarik menarik kekuasaan.
Ketidakadilan dalam diplomasi membuat Turki mengeluarkan ancaman: kalau saja sampai akhir tahun ini diplomasi yang tidak fair terus terjadi, maka Turki akan mengirim lebih banyak tentara ke Libya untuk mengambil alih Libya secara paksa dari tangan pemberontak tanpa kompromi lagi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews