Amerika Kirim Kapal Indul USS John C. Stennis ke Teluk Persia, Ada Apa?

Sabtu, 8 Desember 2018 | 08:05 WIB
0
443
Amerika Kirim Kapal Indul USS John C.  Stennis ke Teluk Persia, Ada Apa?
Kapal Induk USS John C. Stennis (Foto: JejakTapak.com)

Amerika lewat Angkatan Lautnya mengumumkan mengirim kapal Induk USS John C. Stennis menuju teluk Persia. Tujuannya untuk "unjuk kekuatan" kepada Iran yang dianggap telah membahayakan kawasan Timur Tengah dan menjadi ancaman.

Seperti diberitakan "The Wall Street Journal" pada hari Senin, mengutip dari salah satu pejabat militer.

Apakah kehadiran kapal Induk USS John C. Stennis di Teluk Persia untuk menekan Iran?

Alasannya, karena Iran baru-baru ini merilis atau meluncurkan kapal perang perusak baru dengan nama Sahand. Kapal ini mempunyai kemampuan radar siluman dan kemampuan perang elektronik untuk mengecoh lawan dan sitem persenjataan yang modern.

Bahkan Iran juga merilis rudal-rudal dengan jarak menengah yang dapat menjangkau kapal Induk AS atau target lainnya dengan tingkat akurasi atau presisi yang baik.

Semenjak Amerika keluar dari kesepakatan perjanjian nuklir, hubungan kedua negara ini semakin memanas. Bahkan Amerika melakukan embargo sektor migas kepada Iran.

Iran tidak diperbolehkan melakukan ekspor ke negara-negara lain. Amerika juga melakukan lobi atau menekan negara-negara sekutunya untuk tidak membeli minyak atau gas dari Iran. Semua itu dilakukan oleh Amerika untuk menekan Iran supaya mengalami krisis elonomi atau mau menuruti keinginan Amerika.

Iran dianggap membahayakan kawasan Timur Tengah, terutama Israel. Sedangkan Israel adalah anak emas Amerika yang perlu dibantu.

Dikirimnya kapal Induk USS John C. Stennis ke teluk Persia akan membuat kawasan Timur Tengah bisa terjadi pecah perang antara Amerika (sekutunya) dan Iran.Tergantung siapa yang memulai lebih dulu.

Tapi Iran bukan negara lemah. Bukan Iran namanya kalau diancam atau ditekan menjadi takut, justru Iran lewat Wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Brigjen Hossein Salami menegaskan bahwa rudal balistik Iran dapat menghantam kapal-kapal induk Amerika Serikat (AS) jika terjadi perang antara keduanya.

"Kami sudah mempelajari semua titik kekuatan kubu arogan (AS), dan kami sudah memperkirakan secara cermat titik kekuatan dan titik kelemahannya. Kami mengetahui semua kekuatan udara dan laut AS…. Iran menganggap opsi militer sebagai realitas yang sudah terbangun, baik musuh menyatakannnya atau tidak," ujarnya dalam wawancara televisi, Minggu (4/2/2018), seperti dikutip Mehr.

Seperti kita ketahui bersama Iran diembargo puluhan tahun tapi tidak menjadikan negara itu runtuh, justru semakin kuat dan mandiri. Terutama dalam hal persenjataan. Kapal perang, kapal selam, pesawat tempur dan rudal-rudal balistik diproduksi dalam negeri. Iran sanggup memenuhi kebutuhan alutsistanya dari produksi sendiri dan itu sudah diuji dalam perang di Suriah.

Rudal-rudal Iran mempunyai tingkat akurasi atau presisi sangat baik dan ini membuat khawatir Israel karena bisa menjangkau negaranya. Makanya Israel sering melakukan serangan di markas Iran di Suriah. Kehadiran Iran di Suriah dan Irak membuat Amerika dan Israel semakin terancam dan mengganggu kepentingannya.

Seperti baru-baru ini Amerika meminta kepada Irak untuk tidak membeli gas dan listrik dari Iran. Dan Amerika lewat korporasinya siap menggantikannya suplai gas dan listrik. Karena selama ini gas atau listrik di Irak dipasok oleh Iran.

***