Islamis Harus Manfaatkan Kekacauan Lebanon

Lebanon mengalami krisis politik besar tahun ini yang membuat penguasa keteteran dan hampir saja terjadi revolusi rakyat.

Minggu, 29 Desember 2019 | 10:13 WIB
0
290
Islamis Harus Manfaatkan Kekacauan Lebanon
Michel Aoun dan Hassan B. Diab (Foto: Facebook/Tengku Z. Usman)

Perubahan politik di Lebanon berjalan sangat cepat.

Konflik antarkepentingan politik di sana membuat Lebanon punya perdana menteri baru saat ini.

Hassan B. Diab ditunjuk oleh Presiden Micheal Auon untuk membentuk pemerintahan baru setelah meletusnya demonstrasi besar besaran disana.

Di lebanon, budaya politiknya adalah ethnical power sharing, bagi bagi kekuasaan sesuai dengan keterwakilan etnis.

Presidennya biasanya dari Kristen Maronit, PM nya dari Sunni dan Ketua DPR nya dari Syiah (Hizbullah).

Michel Aoun adalah presiden Lebanon sekarang, dia adalah jenderal dari kalangan Kristen Maronit. Ini tokoh rasis.

Sedangkan PM nya yang lalu adalah representasi Sunni Saad Hariri, dan sekarang digantikan oleh Hassan B. Diab juga dari Sunni.

Lebanon mengalami krisis politik besar tahun ini yang membuat penguasa keteteran dan hampir saja terjadi revolusi rakyat.

Pergantian PM dari Saad Hariri ke Hassab B Diab ini tidak didukung Hizbullah, Hassan Diab ingin membentuk pemerintah yang independen yang tidak melibatkan partai termasuk partai nya Hariri.

Persoalannya, tanpa dukungan Hizbullah, pemerintahan biasanya tidak akan stabil, mengingat parlemen Lebanon dikuasai Hizbullah dan Hariri.

Parleman Lebanon hanya punya total 128 kursi, karena negara ini adalah negara kecil. Lebanon sekarang bukan hanya konflik tapi juga kondisi ekonominya terparah sepanjang sejarah.

Yang saya amati di Lebanon bukan soal Maronit, Sunni atau Syiah-nya. Tapi saya lebih tertarik mengamati pergerakan Islamis di sana yang sekarang masih mandeg. Islamis di Lebanon atau bisa dibilang IM nya Lebanon saat ini hanya punya dua kursi parlemen di sana.

Kekacauan Lebanon saat ini harus dimanfaatkan oleh Islamis untuk memperoleh kursi lebih banyak. Kalau tidak, pemilu selanjutnya nasib partai Islamis bisa hilang sama sekali.

Presiden Lebanon Michael Aoun seharusnya dilengserkan, selain rasis dan pembenci sejati kepada Turki dan Erdogan, jenderal Micheal Aoun dari Kristen Maronit ini sangat sering memprovokasi negara Islam lain macam Turki, Mesir era Mursi dll.

Harapannya Islamis di sana bisa memanfaatkan momentum ini untuk bangkit dan besar, syaratnya harus membuang mazhab konservatif dan harus mau menuju arah baru.

Tengku Zulkifli Usman.

***