Lebanon mengalami krisis politik besar tahun ini yang membuat penguasa keteteran dan hampir saja terjadi revolusi rakyat.
Perubahan politik di Lebanon berjalan sangat cepat.
Konflik antarkepentingan politik di sana membuat Lebanon punya perdana menteri baru saat ini.
Hassan B. Diab ditunjuk oleh Presiden Micheal Auon untuk membentuk pemerintahan baru setelah meletusnya demonstrasi besar besaran disana.
Di lebanon, budaya politiknya adalah ethnical power sharing, bagi bagi kekuasaan sesuai dengan keterwakilan etnis.
Presidennya biasanya dari Kristen Maronit, PM nya dari Sunni dan Ketua DPR nya dari Syiah (Hizbullah).
Michel Aoun adalah presiden Lebanon sekarang, dia adalah jenderal dari kalangan Kristen Maronit. Ini tokoh rasis.
Sedangkan PM nya yang lalu adalah representasi Sunni Saad Hariri, dan sekarang digantikan oleh Hassan B. Diab juga dari Sunni.
Lebanon mengalami krisis politik besar tahun ini yang membuat penguasa keteteran dan hampir saja terjadi revolusi rakyat.
Pergantian PM dari Saad Hariri ke Hassab B Diab ini tidak didukung Hizbullah, Hassan Diab ingin membentuk pemerintah yang independen yang tidak melibatkan partai termasuk partai nya Hariri.
Persoalannya, tanpa dukungan Hizbullah, pemerintahan biasanya tidak akan stabil, mengingat parlemen Lebanon dikuasai Hizbullah dan Hariri.
Parleman Lebanon hanya punya total 128 kursi, karena negara ini adalah negara kecil. Lebanon sekarang bukan hanya konflik tapi juga kondisi ekonominya terparah sepanjang sejarah.
Yang saya amati di Lebanon bukan soal Maronit, Sunni atau Syiah-nya. Tapi saya lebih tertarik mengamati pergerakan Islamis di sana yang sekarang masih mandeg. Islamis di Lebanon atau bisa dibilang IM nya Lebanon saat ini hanya punya dua kursi parlemen di sana.
Kekacauan Lebanon saat ini harus dimanfaatkan oleh Islamis untuk memperoleh kursi lebih banyak. Kalau tidak, pemilu selanjutnya nasib partai Islamis bisa hilang sama sekali.
Presiden Lebanon Michael Aoun seharusnya dilengserkan, selain rasis dan pembenci sejati kepada Turki dan Erdogan, jenderal Micheal Aoun dari Kristen Maronit ini sangat sering memprovokasi negara Islam lain macam Turki, Mesir era Mursi dll.
Harapannya Islamis di sana bisa memanfaatkan momentum ini untuk bangkit dan besar, syaratnya harus membuang mazhab konservatif dan harus mau menuju arah baru.
Tengku Zulkifli Usman.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews