Drone Kamikaze di Perang Modern

Sekarang kebalikannya, pihak Rusia justru begitu masif menggunakan serangan drone kamikaze buatan Iran.

Selasa, 25 Oktober 2022 | 03:45 WIB
0
111
Drone Kamikaze di Perang Modern
Drone Kamikaze (Foto: inilah.com)

"Kamikaze".

Istilah "Kamikaze" muncul pada perang Jepang vs Amerika di penghujung perang dunia kedua.

Rentang waktu 25 Oktober 1944 sampai dengan awal Agustus 1945, sebelum Amerika menjatuhkan bom atom Hiroshima dan Nagasaki, tentara Jepang aktif melakukan "Kamikaze" atau menabrakkan pesawat tempur pada kapal perang Amerika.

Kamikaze sendiri artinya angin ilahiah. Karena tentara Jepang pernah terselamatkan dua kali oleh angin dari kejaran tentara Mongol, yaitu Kubilai Khan.

Kamikaze perang Jepang dan Amerika mengorbankan pilot yang rerata masih usia muda.

Tapi "Kamikaze" sekarang justru pesawat tanpa awak yang tidak mengorbankan pilot. Atau lebih dikenal dengan sebutan "drone".

Drone kamikaze sebenarnya pernah diuji cobakan dalam perang di Suriah. Terutama pihak Iran yang menggunakannya untuk menyerang ISIS. Tapi tidak begitu masif.

Dan drone kamikaze juga pernah digunakan dalam perang antara Azarbaijan vs Armenia yang merebutkan wilayah Nagorno dan Karabakh.

Pada waktu itu, Azarbaijan menggunakan drone kamikaze buatan Israel yaitu Harop.

Dan juga drone buatan Turki yaitu Bayraktar, tetapi bukan drone kamikaze.

Tetapi, drone kamikaze menjadi perbincangan dalam perang antara Rusia vs Ukraina akhir-akhir ini.

Dalam perang Rusia vs Ukraina, awalnya yang sering memakai drone untuk serangan justru dari pihak Ukraina. Drone adalannya yaitu Bayraktar buatan Turki yang sedang naik daun.

Tapi, kehebatan Bayraktar lama kelamaan bisa diatasi oleh tentara Rusia dengan Pantsir dan anti drone Harpoon 3 yang cukup handal.

Sekarang kebalikannya, pihak Rusia justru begitu masif menggunakan serangan drone kamikaze buatan Iran.

Drone kamikaze Rusia yaitu Shahed-136 atau Geran-2 membuat kerusakan di ibukota Ukraina yaitu Kiev.

Kamikaze Rusia cukup merepotkan tentara Ukraina, karena terbang bisa secara berkelompok atau bersamaan lebih dari satu drone kamikaze.

Artinya kalau salah satu atau dua tertembak sebelum mencapai sasaran, maka drone kamikaze yang lain bisa lolos dari sergapan rudal atau MANPADS.

Bahkan suara drone kamikaze sudah menjadi teror psikologis tersendiri yang menakutkan bagi rakyat Kiev. Apalagi kalau mencapai sasaran atau target. 

Kalau pun bisa ditembak sebelum mencapai sasaran, rupanya ledakan dan puing-puingnya masih bisa membahayakan yang bisa menimbulkan korban jiwa.

Penggunaan dronne kamikaze secara berkelompok untuk menyerang target di Kiev, seperti burung merpati balap dari ketinggian yang diterbangkan secara bersamaan atau serentak dan menghujam atau menukik ke target sasaran.

Drone kamikaze buatan Iran menjadi perbincangan atau perhatian dari pihak Amerika atau NATO.

Karena harganya yang murah, kurang lebih 300 juta, bisa efektif menghancurkan infrastruktur. Bandingkan dengan harga satu rudal, bisa mencapai 5 sampai 10 milyar.

Bahkan drone kamikaze bisa menghambat laju pergerakan pasukan infantri yang digaris terdepan.

Tank atau kendaraan tempur lainnya juga bisa dilibas dengan drone kamikaze.

Belum ada alat persenjataan yang benar-benar efektif membunuh atau menghancurkan drone kamikaze.

Drone kamikaze mengubah peperangan!

***