Sukoharjo – Makanan Soto merupakan makanan khas penduduk provinsi Jawa tengah. Bagaimana tidak? Hampir disetiap kota selalu ada kuliner yang menjual menu Soto. Meskipun setiap daerah memiliki cita rasa Soto yang berbeda – beda tetapi semua sependapat bahwa Soto adalah kuliner yang banyak digemari oleh banyak orang.
Dikota Sukoharjo sendiri kuliner Soto sudah banyak menjamur dari Soto Sawah, Soto Kare, Soto Wadah, Soto Kering hingga SotoKwali. Meskipun kuliner Soto banyak tetapi kuliner ini selalu laris diserbu oleh Pengunjung.
Salah satunya adalah kuliner Soto Sawah dan Sambel Welut Bang Latief Sukoharjo, kuliner Soto yang menghadirkan menu dengan khas daging sapi ini juga menjadi favorit warga. Kuliner yang bertempat dijalan raya menuju Politekhnik Bhakti Mulia buka pagi hari setiap jam 6 pagi. Kuliner Soto dengan kuah bening serta taburan toge, seledri, daging sapi yang banyak dan bumbu rempah yang gurih membuat penggemar Soto wajib mencoba kuliner ini.
Selain Soto juga ada hidangan seperti Pecel, Ayam Kampung Goreng dan Sambal Welut. Untuk harga pada kuliner ini dibilang sangat murah dikarenakan tidak lebih dari 10 K. Kalau biasanya di warung soto – soto besar hidangan seperti Sate paru, Sate gajih seharga 5 k – 8 K tetapi di Soto Sawah hidangan Sate Paru hanya 2 K. Hal ini tentu menu yang pas untuk anak kost dan pegawai pabrik yang makan pagi ataupun makan siang.
Dosen Spesialis Medikal bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan bahwa makanan Soto adalah makanan khas dari negara Indonesia yang wajib kita lestarikan. Cara melestarikan selain mencantumkan dalam HAKI negara Indonesia juga dengan membeli kuliner Soto ditempat kalian. Dengan begitu selain melestarikan kuliner Soto supaya tidak hilang juga membeli kuliner Soto tersebut, Ucap Prima kepada media Online. *Red
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews