Jakarta — Pemerintah Indonesia semakin intensif dalam mempercepat transisi energi bersih sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mewujudkan swasembada energi dan memperkuat ketahanan nasional. Langkah ini tak hanya soal mengganti bahan bakar fosil, tetapi juga mengubah paradigma pembangunan menuju energi yang terjangkau, berkelanjutan, dan mandiri.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Terbarukan PLN, Suroso Isnandar mengungkapkan, arah kebijakan energi nasional saat ini menekankan pentingnya keseimbangan antara keberlanjutan dan kemandirian energi, di samping harus sejalan dengan kepentingan nasional.
“Pesan dari bapak Presiden kita, selain transisi energi, jangan semata-mata hanya transisi energi bersih, tapi kemudian tidak mengindahkan swasembada energi, sehingga swasembada energi harus menjadi landasan strategis,” ungkapnya.
Selain itu, pembangunan sektor energi ke depan harus memastikan bahwa Indonesia tidak tergantung pada impor energi. Menurutnya, swasembada energi menjadi bagian dari kedaulatan tanah air.
“Tentu dalam melakukan transisi energi itu kita harus selalu tidak lepas dari filosofi dasar _energy security_,” ujar Suroso.
Sementara itu, dalam mendukung visi swasembada energi pemerintahan Presiden Prabowo, Perusahaan Gas Negara (PGN) berkontribusi aktif dalam menyiapkan energi bersih dan ramah lingkungan. Gas bumi dikenal sebagai salah satu sumber energi bersih yang relatif lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil lain seperti batu bara dan minyak bumi.
Gas bumi memiliki emisi gas rumah kaca lebih rendah dibandingkan batu bara dan minyak bumi. Pembakaran gas bumi menghasilkan sekitar 50% lebih sedikit CO2 dibandingkan batu bara dan 30% lebih sedikit dibandingkan minyak bumi. Gas bumi sumber energi yang relatif bersih karena dapat digunakan bahan bakar pembangkit listrik, industri, dan transportasi dengan emisi lebih rendah.
Direktur Utama PGN Arief Kurnia Risdianto mengatakan, PGN menjaga keandalan layanan gas bumi untuk seluruh sektor dalam rangka memperkuat swasembada energi nasional. PGN mengoptimalkan pasokan gas bumi dan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat Indonesia.
“Maka PGN juga terus menjalin sinergi intensif dengan pemerintah untuk keberlanjutan layanan gas bumi sekaligus mendorong manfaat lebih luas bagi Masyarakat,” jelasnya.
Sebagai subholding Gas Pertamina, PGN menginisiasi penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan di berbagai aspek. PGN menyediakan gas bumi kepada seluruh lapisan masyarakat lewat jaringan gas (Jargas) Rumah Tangga (RT). Saat ini, PGN melayani lebih 814 ribu rumah tangga di berbagai wilayah di Indonesia.
Jargas memberikan manfaat langsung berupa energi praktis, aman, tersedia 24/7 dan ramah lingkungan serta mendukung program pengurangan subsidi yang dicanangkan pemerintah.
“PGN siap gotong royong mengembangkan jargas secara masif,” jelas Arief.
[edRW]
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews