Jakarta - Pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mempercepat pemulihan jaringan komunikasi di wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Barat.
Penanganan darurat dilakukan dengan pendistribusian internet satelit serta perbaikan BTS yang rusak. Kepala Balai Monitor Kelas II Padang, Helmi, menyampaikan bahwa jalur komunikasi yang sebelumnya terputus kini mulai kembali tersambung berkat pengerahan personel lapangan.
Komdigi mengirimkan 32 unit internet satelit Starlink untuk mendukung komunikasi di lokasi terdampak. “Bantuan alat satelit internet ini gratis. Penggunaannya tidak dipungut biaya,” tegas Helmi.
Selain itu, Komdigi juga memperbaiki BTS yang mengalami gangguan akibat banjir bandang dan longsor.
Berdasarkan sistem pemantauan, kerusakan BTS tercatat sekitar 4% dari total 3.739 unit di Sumbar. Hingga 3 Desember 2025, ada 154 BTS terdampak—124 di antaranya karena gangguan listrik, sementara petugas telah mengerahkan genset untuk menopang layanan.
Sebanyak 29 BTS mengalami gangguan transmisi akibat putusnya kabel fiber optik atau radio link, dan 1 BTS rusak fisik terbawa arus banjir.
Kabupaten Agam menjadi wilayah paling terdampak dengan 45 BTS bermasalah, disusul Pasaman 37 BTS, Padang Pariaman 18 BTS, Solok 14 BTS, dan daerah lainnya.
Percepatan pemulihan dilakukan bersama Diskominfotik Sumbar. Kepala Diskominfotik, Rudi Rinaldi, menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD untuk distribusi alat. Starlink dapat menjangkau radius 500 meter hingga 1 km dan melayani hingga 60 pengguna.
PT Telkom Indonesia (Telkom) turut mempercepat pemulihan jaringan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pemulihan layanan Telkomsel telah mencapai 76,5%, sementara IndiHome mencapai 79,7%.
Telkom juga mengaktifkan tambahan backup satelit Mangostar di enam posko bencana untuk mendukung konektivitas tim teknis, relawan, dan pengungsi.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan komitmen pemerintah mempercepat normalisasi layanan. “Fokus kami adalah memastikan akses telekomunikasi di seluruh wilayah terdampak segera pulih. Pemerintah optimistis layanan kembali normal dalam lima hari ke depan,” ujarnya.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menyebut tantangan terbesar berada pada akses menuju lokasi dan ketidakstabilan listrik.
“Kerusakan pada jalur transmisi, terutama fiber optik, membuat proses perbaikan membutuhkan waktu dan upaya teknis tambahan,” katanya.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews