Pemerintah bergerak langsung di lapangan untuk menanggulangi banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, memastikan langkah cepat dan strategis dalam evakuasi, distribusi bantuan, dan pemulihan infrastruktur.
Kolaborasi pusat-daerah menjadi kunci efektivitas penanganan bencana, dari tanggap darurat hingga persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung proses penanganan bencana.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan bahwa penanganan banjir kali ini dikomandoi langsung oleh Presiden Prabowo.
"Presiden perintahkan langsung, komandonya dari beliau," katanya.
Tito menjelaskan seluruh kekuatan sudah diterjunkan untuk mengevakuasi korban dan menyalurkan bantuan logistik, termasuk ke daerah yang masih terisolir.
Pemerintah pusat juga menyiapkan pendataan kerusakan di tiga provinsi dan akan membantu perbaikan infrastruktur jika daerah terdampak tidak mampu melakukannya.
"Step yang pertama adalah bagaimana untuk mengevakuasi korban, sedang berjalan ada yang masih tertimbun, kemudian juga membantu korban yang terdampak baik yang rumahnya tergenang, ada di pengungsian, dan lain-lain," ujar Tito.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan kementeriannya fokus membuka akses jalan yang terdampak bencana.
Beberapa titik di Aceh dan Sumut kini telah dapat dilalui kendaraan kecil, meski truk berat masih terbatas aksesnya.
Dody menambahkan upaya darurat dilakukan dengan memanfaatkan jalur darurat sementara, seperti penyusunan batang pohon kelapa agar mobil dan motor bisa melintas.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan pemerintah mendirikan 30 dapur umum yang menyajikan sekitar 80.000 porsi makanan setiap hari bagi warga terdampak.
Dapur umum dijalankan lebih dari 500 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang juga membantu evakuasi.
"Kami juga mendirikan beberapa dapur umum di 30 titik kira-kira, baik itu yang didirikan bersama pemerintah daerah atau yang didirikan oleh masyarakat secara mandiri," kata Gus Ipul.
Pemerintah tengah menyiapkan hunian sementara dan hunian tetap bagi korban, serta memberikan santunan kematian Rp 15 juta dan santunan luka-luka Rp 5 juta.
"Ini adalah bentuk tali asih untuk meringankan beban dan menguatkan kebersamaan kita di tengah-tengah bencana," ujarnya.
Kecepatan respons, koordinasi lintas lembaga, dan kesiapan logistik membuktikan pemerintah hadir secara nyata di lapangan, memastikan keselamatan masyarakat serta mempercepat pemulihan pascabanjir dan longsor di Sumatera. (*)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews