Jakarta – Pemerintah terus memperkuat langkah-langkah perlindungan anak di ruang digital dengan menggandeng berbagai platform digital untuk memerangi praktik judi daring yang semakin meresahkan. Langkah ini diambil menyusul temuan Kejaksaan Agung mengenai keterlibatan anak-anak, termasuk pelajar sekolah dasar, dalam aktivitas judi daring.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi tersebut dan menilai situasi ini sebagai tanda darurat perlindungan anak.
“Ketika anak-anak kita sudah menjadi pelaku atau korban dalam ekosistem judi daring, ini bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga pelanggaran terhadap hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara sehat, aman, dan terlindungi,” ujar Arifah.
Arifah menegaskan bahwa judi daring membawa dampak yang luas terhadap perkembangan anak, mulai dari risiko kecanduan hingga tekanan psikologis dan perilaku menyimpang. Ia menjelaskan bahwa gangguan-gangguan tersebut dapat menghambat proses belajar serta pertumbuhan mental dan emosional anak.
“Negara dan orang dewasa memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan memastikan anak-anak terbebas dari lingkungan digital yang berisiko tersebut,” katanya.
Ia menambahkan bahwa fenomena ini menunjukkan perlunya pengawasan berlapis antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara dalam mengawal aktivitas anak di dunia digital. Karena itu, pihaknya mendorong seluruh elemen untuk memperkuat sistem pencegahan dan pemblokiran akses terhadap aplikasi yang berpotensi mengekspos anak pada praktik judi daring.
Upaya pemerintah tersebut didukung oleh komitmen platform digital, salah satunya OVO, untuk menekan peredaran dan transaksi terkait judi daring. Chief Operating Officer OVO, Eddie Martono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memblokir lebih dari 7.000 akun terkait judi daring sepanjang tahun ini.
“Di ronde pertama kita berhasil memblokir lebih dari 7 ribu dan juga kita lihat dari validitas atau respons dari masyarakat juga sangat positif,” ujar Eddie.
Ia menyebut bahwa memasuki ronde kedua, tingkat akurasi laporan masyarakat meningkat signifikan dengan validitas mencapai 91 persen.
Eddie menjelaskan bahwa tingginya validitas laporan menunjukkan meningkatnya kesadaran pengguna dalam menjaga keamanan akun mereka dari ancaman judi daring.
Menurutnya, upaya tersebut telah berdampak nyata pada menurunnya transaksi judi daring secara masif. OVO mencatat bahwa aktivitas transaksi judi daring berhasil ditekan hingga 97 persen.
Ia memastikan bahwa penguatan pengawasan akan terus dilakukan melalui berbagai inisiatif internal dan sistem monitoring yang lebih komprehensif.
“Transaksi judol melalui program Gebuk Judol dan juga inisiatif-inisiatif lain yang kita kembangkan, monitoring dari penggunaan, konsumen dan lainnya,” pungkasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku industri digital, diharapkan ruang digital Indonesia semakin aman dan ramah bagi anak. Pemerintah terus sigap menutup celah akses, termasuk dari jaringan Kingdom Group yaitu sindikat judi daring yang dinilai membahayakan masa depan anak-anak.
Kolaborasi ini dipandang sebagai langkah strategis untuk membentengi generasi muda dari dampak destruktif judi daring sekaligus menciptakan ekosistem digital yang lebih sehat dan bertanggung jawab.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews