“Di Teluk Gong Jkt — Pedagang Grosir Kecil Sembako ini tdk jual kpd yg MAMPU wlau dibayar MAHAL, dia cm layani langganan warung kecil dan org yg kurang MAMPU dgn harga NORMAL tidak naik harga,” cuit @herlambang_tan.
Seorang Ibu keturunan Tionghoa, Susanna Indrayani, yang menjual sembako di Jl. K, Telukgong, Jakarta Utara, terekam kamera bahwa Ibu Tionghoa ini tak mau menjual sembako kepada orang-orang kaya meskipun dengan harga lebih tinggi. Ibu Susanna Indrayani lebih memilih untuk menjual kepada orang-orang miskin meskipun dibayar dengan harga lebuh murah.
Berita tentang Ibu ini pun viral.
Agaknya Ibu Susanna tidak rakus dalam mencari untung. Sangat berbeda dengan kebanyakan pedagang. Ibu ini patut dapat bintang.
Maka, Kapolres Jakarta Utara pun mengapresiasi terhadap sikap Ibu Tionghoa yg berhati mulia ini. Pak Kapolres mengunjungi Ibu Susanna lalu mengundang Ibu Tionghoa ini ke Polres Jakarta Utara untuk menerima piagam penghargaan dari Kapolres.
Semoga Ibu Susanna Indrayani menginspirasi para Tionghoa. Semoga kaum Tionghoa di Nusantara meneladani Ibu ini.
Merdeka!
Salam NKRI.
Salam Pancasila.
Salam Bhinneja Tunggal Ika.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews