Ketamakan mengeringkan air matamu, seperti kemarau yang menerikkan langit tanpa hujan. Hidup tanpa tetes tangis keharuan, ibarat padang rumput tanpa guyuran air hujan.
Saudaraku, air mata menghidupkan hatimu, seperti air hujan menyuburkan tanaman.
Bila hatimu terasa tandus pertanda kurang siram keharuan. Basahi rongga hatimu dengan menampung tetes tangis duka-lara. Hidup steril di zona nyaman bisa menumpulkan kepekaan pada kemarau kehidupan.
Rasakan getar keroncong perut kosong, kau akan mengerti perih rintih kelaparan. Sambungkan hati pada isak-tangis kepiluan, kau akan memahami arti perhatian kasih sayang.
Kau boleh berhasil lewati ambang batas kemiskinan, belum tentu lulus menghadapi ambang batas kekayaan. Ujian terberat adalah menahan diri dari godaan menimbun harta kelewat batas.
Kau boleh tahan lewati penindasan, belum tentu sanggup hadapi syahwat kekuasaan. Ujian terberat adalah gila hormat, yang halalkan segala cara untuk tetap berkuasa.
Manusia perlu sifat keugaharian, tahu kapan merasa cukup, agar bisa merawat kepekaan bela rasa, berbagi rezeki pada sesama. Perlu sifat kebersahajaan, agar kehormatan bisa memancarkan surya kasih, melayani siapapun tanpa kecuali.
Ketamakan mengeringkan air matamu, seperti kemarau yang menerikkan langit tanpa hujan. Hidup tanpa tetes tangis keharuan, ibarat padang rumput tanpa guyuran air hujan.
(Makrifat Pagi, Yudi Latif)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews