Pengemudi ojol sebagai "driver" itu tidak keliru.Sebagai opa-opa perlu beradaptasi dengan perkembangan bahasa Inggris yang pada hakekatnya memang tidak pernah statis tapi dinamis.
Waktu muda belajar bahasa Inggris, guru menjelaskan perbedaan pemakaian kata kerja "to ride" dan "to drive". Dalam bahasa Indonesia cukup disebut dengan "mengendarai". Guru menjelaskan bahwa "to ride" dipakai untuk moda transportasi yang ditunggangi (kaki kita mengangkang). Jadi, untuk sepeda, sepeda motor, kuda, gajah kita pakai "to ride". Contohnya "ride a bike", "ride a motor-cycle", "ride a horse", "ride an elephant".
Sedangkan untuk moda transportasi yang tidak ditunggangi, misalnya mobil, bus, traktor kita menggunakan "to drive". Contohnya "drive a car", "drive a bus".
Namun, di zaman now, orang menyebut pengendara ojol (Gojek, Grab) dengan "driver", padahal kendaraan yang dipakai adalah sepeda motor. Mengapa tidak dipakai istilah "rider" sesuai dengan pakem yang diajarkan guru saya zaman dulu? Apakah ini kesalahan grammar yang biasa dibuat org Indonesia?
Dari penelusuran pada forum diskusi bahasa Inggris saya menemukan hal yang menarik soal pembedaan "to ride" dan "to drive". Misalnya, kalo kita yang jadi supir sebuah mobil, maka disebut "drive a car". Tapi kalo kita jadi penumpang di dalam mobil tsb, maka disebut "ride a car".
Demikian pula halnya dgn sepeda motor, bilamana kita yang menjalankan motor tersebut, maka bisa disebut "ride a motorbike" atau "drive a motorbike". Dan untuk orang yang membonceng dipakai "ride a motorbike".
Untuk kendaraan roda dua ini (two-wheeler) ini juga dibedakan apakah kegiatan berkendara ini untuk bersenang-senang (for fun) atau untuk tugas rutin. Kalo untuk bersenang-senang, kita pakai "ride a motorcycle" kalo untuk tugas pekerjaan sehari-hari dipakai "drive a motorcycle".
Jadi, kesimpulannya mengatakan pengemudi ojol sebagai "driver" itu tidak keliru. Saya sebagai opa-opa memang perlu beradaptasi denganperkembangan bahasa Inggris yang pada hakekatnya memang tidak pernah statis tapi dinamis.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews