Akhir-akhir ini keberadaan berita hoax atau sara memang sangat meresahkan. Tak sedikit berita provokatif bermunculan di media sosial yang bertujuan untuk adu domba dan memecah belah suatu kelompok, pihak, institusi atau agama tertentu.
Biasanya individu atau kelompok pelaku penyebar hoax ini mempunyai kepentingan tersendiri yang melatarbelakangi mereka untuk melakukan hal tersebut. Nah, yang dikhawatirkan jika masyarakat yang tidak tau apa-apa, mereka akan mudah percaya dan terpengaruh dengan berita seperti ini karena menganggap berita itu benar. Kemudian pada akhirnya banyak masyarakat malah ikut kembali menyebarkannya di media sosial.
Bahkan, efek dari berita Hoax ini sangat besar sehingga membuat situasi kebangsaan, kenegaraan dan keberagaman kita saat ini benar-benar mendapatkan ujian yang sangat berat. Segregrasi atau kerenggangan hubungan sosial pun saat ini masih terbuka karena banyak residu konflik yang belum terselesaikan.
Jika ini terus tidak menjadi perhatian, tentunya akan menghambat pembangunan Indonesia secara merata. Ditambah saat ini, terdapat tendensi kebebasan berdemokrasi di Indonesia yang sudah dinilai kebablasan, sehingga mengancam demokrasi itu sendiri.
Oleh sebab itu, semangat rekonsiliasi guna menemui titik pentingnya mencegah ketegangan sosial, dan stimulus anti hoax harus dilakukan. Dengan cara menyebarkan narasi positif serta memberitakan perkembangan dan kemajuan bangsa.
Warganet pun siap memdukung upaya pemerintah melakukan tindakan tegas bagi radikalisme yang selalu bermain dengan pola pemyebaran hoax serta wargamet juga mendukung pembangunan Indonesia secara merata dengan ikut melawan hoax sampai ke akar-akarnya guna mewujudkan sila ke-3 Pancasila, yaitu persatuan Indonesia.
Meski berbagai oknum masih terdapat berusaha menaruh stimulus negatif terhadap bangsa, tetapi warganet akan terus.menjadi garda terdepan mensukseskan kepentingan nasional dan selalu siap mendukung kebijakan pemerintah 5 tahun ke depan demi menuju Imdonesia Maju.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews