Dari kelakuan gua boongin orang'-orang sakti itu, gua gak percaya sama indigo indigoan. Bisa lihat setan. Bisa lihat masa depan. Ngeramal. Dapet karomah, dan seterusnya...
Dari dulu gua gak pernah percaya sama dukun-dukunan. Indigo indigi. Rukyah , paranormal dan ramalan.
Waktu kerjaan gua dulu jelajah negeri ketemu para dukun yang katanya sakti, gak pernah orang-orang itu bisa nebak tanggal lahir gua.
Gua juga ketemu sama orang yang katanya indigo. Gua karang cerita palsu soal rumah sodara gua yang banyak hantu. Eh dia kayak kesurupan gitu. Dia ngoceh sana sini. Padahal boong. Gua ketawa dalam hati.
Seumur idup gua belum pernah liat setan, jin, kuntilanak atau tuyul. Padahal gua pengen banget ketemu mereka. Ngobrol sama mereka sambil minta nomer buntut Powerball yang jackpotnya jutaan dollar.
Bahkan gua sempet minta sama kawan di TV supaya gua bisa masuk jadi peserta nantangin setan. Biar ketemu setan.
Tapi sohib gua bilang, elu bekas orang TV bro jadi lu tau dong gimana skenarionya.
Jadi boongan lah itu acara ashol sampek bawa istilah mahkluk astral lah. Gua liat sendiri shootingnya. Puluhan orang di lokasi. Seremnya dimana?
Dari situ gua gak percaya sama acara TV yang rukyah-rukyahan. Kenapa? Gua juga pernah nipu ustad rukyah. Gua bilang kok saya ada yang gandulin ya tad. Punggung saya berat .
Si ustad bilang wah iya nih.
Dia komat-kamit sambil tiba-ti a neken telapak kaki gua.
Njerit lah gua.. kaget dan sakit banget soalnya
Si ustad langsung tanya kamu siapa....
Gua isengin dia. Gua ubah suara gua agak serak-serak dan bilang gua yang jaga PIK...
PIK mana.. ustad dobol itu kebingungan..
Gua ketawa.... Tapi gua serak serakin..
Pantai Indah Kapuk Goblok..
Ustad itu kayaknya marah dia teken lagi telapak kaki gua...
Anjirr sakit banget gua teriak...
Pergi kamu dari raga orang ini..
Iya.. iya..
Terus gua pura lemes...
Ustad usap gua sama Aer putih..
Gua belagak sadar gitu..
Dia tersenyum lebar ...
Dah saya usir mas.. gimana dah enteng kan...
Iya tad.. makasih sambil gua kasih duit 400 ribu..
Dia kasih ramuan yang katanya bisa nolak bala.
Pas gua rasain ternyata oplosan peresan daon pepaya dicampur anggur kolesom.
Gilak.. Dasar kang tipu..
Gua pernah ngadu sama ajengan di Tasik soal ini. Beliau bilang gua terlalu tebal pertahanan batin gua jadi santet , jin dan arwah gentayangan gak bisa masuk termasuk hipnotis.
Bawaan nenek moyang gua yang dulunya pejuang Islam kerajaan Mataram.
Gua geli dalem hati. Lagi lagi dia gua boongin soal silsilah keluarga gua.
Jadi mistik, dukun dan indigo indigoan bagi gua boong belaka.
Dimanapun tempatnya.
Waktu di pedalaman Bali misalnya, gua pernah dipanggil sama tetua adat disana yang katanya sakti. Dia panggil gua dan dikasih minum air kelapa muda. Dia usap muka dan rambut gua pake air yang katanya suci.
Eyang putri dukun Bali itu bilang ada puluhan arwah ngikutin gua jadi bli panas dingin kan.
Iya gua jawab.
Tengok ke belakang bli. Kata dukun Bali itu. Arwah itu bilang terima kasih ke kamu karena sudah nolong mereka menemukan jalan ke alam arwah.
Gua tengok kebelakang..
Gak ada apa-apa.
Jadi gua bilang iya terima kasih kembali.
Dukun Bali itu bilang arwah yang ngikutin gua katanya seneng sekali dan berangkat ke alam arwah.
Gua cuma bisa bengong aja.
Pasalnya waktu itu gua emang panas dingin kecapekan dan kurang tidur karena ngejar jadwal shooting dokumenter kawah ijjen terus lompat ke Lovina.
Dari kelakuan gua boongin orang'-orang sakti itu, gua gak percaya sama indigo indigoan. Bisa lihat setan. Bisa lihat masa depan. Ngeramal. Dapet karomah.
Itu ilusi belaka. Boong abis.
Karena gua juga pernah dibuka indera keenam supaya bisa lihat makhluk halus sama ustad di Serang.
Tetep aja gua gak bisa liat setan.
Sampai sekarang. Padahal pengen banget.
Jadi begitu liat kabar cenayang seleb ke geb, gua ngakak
Indigo apaan.. orang sakau kok dipercaya.
Ashol...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews