Sebagai informasi, dalam kegiatan pembukaan PESONA I PTKN tersebut juga dilaksanakan launching Grand Design Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Tahun 2020-2045.
Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam untuk pertama kalinya menggelar Pekan Seni dan Olahraga Nasional (Pesona) I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Tahun 2022 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
PESONA PTKN I dilaksanakan pada tanggal 30 Juni-16 Juli 2022 lalu dan luring dilaksanakan pada tanggal 8-13 Agustus 2022, yang diikuti oleh 62 PTKN dengan jumlah keseluruhan kontingen sebanyak 3.455 peserta. Jumlah cabang yang akan diperlombakan dan dipertandingkan sebanyak 22 cabang yang terdiri 12 bidang seni dan 10 pertandingan olah raga
Grand Opening Ceremony PESONA PTKN I dilaksankan di Kampus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan dibuka langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas dan dihadiri oleh Gubernur, Kapolda Jawa Barat dan Pimpinan PTKN se-Indonesia.
Dalam sambutannya, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa pelaksanaan oleh Kementerian Agama RI berupa pertandingan Olahraga dan Seni memberi pesan penting bahwa olahraga dan kesenian memiliki hubungan penting dengan nilai-nilai spiritual termasuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan.
"Misal, pemain sepakbola setelah berhasil melesakkan Gol ke gawang, melakukan selebrasi kalau tidak sujud syukur ya memalangkan tangannya membentuk salib atau menadahkan tangannya ke langit," terang Menag.
Selain itu, lanjut Menag olahraga adalah pertandingan prestasi, siapa yang paling ulet dan rajin berlatih, siapa yang menguasai permainan atau olahraga yang diperlombakan hampir dipastikan akan menjadi pemenang.
"Lihat para atlet kita, meskipun mereka mengetahui kemampuan mereka dalam suatu bidang olahraga, tetap seorang atlet mejelang pertandingan tetap berdoa terlebih dahulu, mereka belum yakin memenangkan pertandingan kalau belum berdoa. Ini artinya apa? antara Agama, Olahraga, Seni dan Tuhan itu tidak dapat dipisahkan. Apalagi kita tahu, bahwa Allah SWT mencintai keindahan. Dan seni adalah suatu keindahan," ujarnya.
Menag Yaqut juga berpesan agar kegiatan seperti PESONA tersebut tidak putus cukup sekali tapi harus terus berlanjut dilaksanakan rutin sebagai sarana dan media kebersamaan secara khusus insan akademis perguruan tinggi keagamaan dan umumnya antar seluruh elemen bangsa.
"Kegiatan seperti ini jangan sampai putus, harus terus berlanjut, apalagi sudah ada piala bergilir Kementerian Agama. Jangan sampai tidak berlanjut dikarenakan pergantian pejabat atau pengambil kebijakan. Saya mohon kegiatan ini dilajutkan terus, karena ini penting," tegas Menteri Agama.
Sementara itu, ditempat yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengajak peserta menjadikan PESONA PTKN I sebagai ajang pertunjukan nilai-nilai keagamaan dan unsur-unsur budaya lokal yang mampu menjadi asas fundamental untuk membangun moralitas kejujuran dan sportivitas dalama berkompetisi.
Sememtara itu Prof. Dr. H. Mahmud MSi., CSEE, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung berharap kegiatan PESONA I dapat menjadi momentum PTKN dalam membangun kebersamaan menjaga dan memperkuat nasionalisme. "PTKN dapat tampil mempesona dalam konteks menjaga NKRI yang kita cintai,” katanya.
Sebagai informasi, dalam kegiatan pembukaan PESONA I PTKN tersebut juga dilaksanakan launching Grand Design Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Tahun 2020-2045 oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis).
"Grand Design ini sebagai peta jalan para pengambil kebijakan dan praktisi pendidikan tinggi keagamaan Islam dalam menyusun kerangka kebijakan dan pengembangan Pendidikan Tinggi yang berdaya saing nasional dan global," ungkap Direktur Diktis, Amien Suyitno.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews