Belajar membaca semua masukan dari dunia berarti menyeimbangkan akal dengan emosi yang tersimpan dalam keheningan inti kita.
Cara tubuh menerjemahkan informasi bawah sadar menjadi insting.
Poin-Poin Penting
Melalui media yang ada di mana-mana—dan teknologi serta konsumerisme yang mendorongnya—perhatian kita ditangkap, ditahan, dan disuapi dengan keyakinan, opini, dan “fakta” orang lain. Begitu terampilnya para insinyur sosial yang menciptakan algoritme ekosistem informasi kita, kita bisa menjadi bingung dan bahkan terputus dari pikiran, perasaan, dan keyakinan kita sendiri. Dalam realitas baru ini, semakin penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan antara apa yang datang dari luar dan apa yang muncul di dalam. Sangat penting bagi kita untuk belajar mendengarkan pikiran, perasaan, dan intuisi yang muncul dari dalam diri kita.
Meskipun mungkin lebih mudah untuk secara pasif menyerap pandangan orang lain tanpa berkonsultasi dengan diri kita sendiri, menenangkan kebisingan dari dunia luar dan menoleh ke dalam cukup lama untuk mendengarkan sinyal dari pikiran, tubuh, dan otak kita sendiri, akan membuat kita lebih siap untuk membuat keputusan yang tepat di dunia yang membingungkan dan penuh gejolak ini. Teori pengambilan keputusan secara tradisional didasarkan pada aplikasi logis dan rasional dari analisis biaya-manfaat yang disadari. Namun sebagian besar dari kita memiliki perasaan bahwa ada lebih banyak hal untuk membuat keputusan yang baik daripada menyusun daftar pro dan kontra. Sementara kita memikirkan semuanya, tampaknya ada proses lain yang terjadi di dalam diri kita yang memengaruhi pilihan kita, terkadang mengesampingkan apa yang kita anggap paling logis. Seorang penjudi, ahli strategi bisnis, atau atlet yang sangat sukses tampaknya selalu memiliki indra keenam tentang apa yang harus dilakukan — sebuah intuisi yang bahkan mungkin tidak dapat mereka ungkapkan, yang membantu mereka mengalahkan peluang.
Ada banyak informasi yang masuk dan pemrosesan interpersonal yang terjadi di luar kesadaran dalam jaringan saraf yang mengatur emosi dan informasi sensorik dan somatik. Ini adalah bagaimana kita mengetahui sesuatu tanpa mengetahui bahwa kita mengetahuinya. Seringkali, dalam retrospeksi, setelah ada yang tidak beres, kita mulai menyadari semua indikasi yang tenggelam atau diabaikan dalam arus pemrosesan sadar. Petunjuk-petunjuk ini, yang hanya dikenali secara samar-samar dan sebagian besar tidak diperhatikan pada saat itu, memperoleh makna dan kejelasan di kaca spion. Itu adalah penilaian terhadap dunia di sekitar kita yang seringkali tidak kita sadari sedang kita buat. Kadang-kadang mereka bermanifestasi dalam tubuh sebagai sakit perut atau ketegangan otot; di lain waktu hanya ada perasaan tak dikenal tentang apa yang harus atau tidak boleh Anda lakukan. Dalam kata-kata Jonas Salk, "Intuisi akan memberi tahu pikiran yang berpikir ke mana harus mencari selanjutnya."
Ahli saraf Antonio Damasio berteori bahwa kita berevolusi untuk menggunakan isyarat tubuh ini seperti tonus otot, detak jantung, dan aktivitas endokrin untuk membuat keputusan cepat tentang cara menavigasi dunia fisik dan sosial. “Penanda somatik” ini menerjemahkan emosi dan sensasi bawah sadar menjadi naluri yang dirasakan. Strategi evolusioner ini memungkinkan kita untuk membuat keputusan cepat yang membutuhkan pemikiran minimal untuk meningkatkan kelangsungan hidup. Di dunia modern, naluri ini dapat terjalin dengan pemikiran rasional untuk meningkatkan pengambilan keputusan.
Ketahui dan percaya bahwa intuisi berakar pada sains. Perasaan usus adalah hasil dari banyak saluran pemrosesan informasi, dan memberikan peta jalan yang mengintegrasikan emosi dan sensasi fisik kita dengan lingkungan tertentu. Inilah tepatnya mengapa penting bagi kita semua untuk menumbuhkan keterpusatan, kesadaran diri, dan intuisi kita sendiri pada saat ini dalam sejarah.
Belajar membaca semua masukan dari dunia berarti menyeimbangkan akal dengan emosi yang tersimpan dalam keheningan inti kita. Saat kita berjuang untuk membuat keputusan tentang hidup kita di masa yang membingungkan dan sulit ini, lebih penting dari sebelumnya untuk mendengarkan dan memelihara naluri vital ini.
***
Solo, Sabtu, 13 November 2021. 9:24 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews