Komunikasi Krisis yang Kedodoran

Komunikasi Krisis penanganan Covid-19 oleh Istana Presiden maupun Kemenkes amat kedodoran. Sejak awal risiko ancaman dampak sosial ekonomi wabah Corona cenderung dientengkan Menkes.

Rabu, 4 Maret 2020 | 06:18 WIB
0
495
Komunikasi Krisis yang Kedodoran
Presiden Jokowi dan Terawan (Foto: detik.com)

Walaupun Presiden Joko Widodo tidak pernah sedikit pun mengungkapkan identitas dan alamat dua warga Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19, tapi Senin kemarin masyarakat kemudian dengan mudah memperoleh informasi tentang siapa mereka berdua dan alamat mereka.

Bahkan rumah mereka sampai dipasangi police line. Profesi mereka berdua dibeberkan. Akibatnya muncul cibiran, cercaan dan stigmatisasi. Privasi mereka benar-benar dilanggar oleh Negara dan masyarakat.

Akibatnya Presiden Joko Widodo hari Selasa sampai membuat konferensi pers lagi, dan menekankan perlunya privasi pasien Covid-19 dijaga.

Konyolnya, kedua pasien yang melakukan voluntary test, malah baru tahu bahwa mereka dinyatakan positif setelah Presiden didampingi Menkes Terawan hari Senin resmi mengumumkan.

Ini menunjukkan Komunikasi Krisis penanganan Covid-19 baik oleh Istana Presiden maupun Kemenkes, amat kedodoran. Sejak awal risiko ancaman dampak sosial ekonomi wabah Covid-19 ini cenderung dientengkan oleh Menkes maupun pejabat tinggi lain.

Padahal sebenarnya di Indonesia cukup banyak pakar yang mampu memberi masukan tentang Komunikasi Krisis terhadap bencana alam dan wabah penyakit. Antara lain Dr Puspitasari, alumnus S3 Ilmu Komunikasi UI. Dosen Pasca Sarjana Kajian Ketahanan Negara UI ini tahun 2016 menulis buku "Krisis Komunikasi". Isinya amat relevan dengan situasi saat ini.

***