"Point of Interest", Andai Saya Punya Separuh Kekayaan Sandiaga...

KH Ma'ruf Amin adalah seorang ulama yang akan memperjuangkan ekonomi syariah yang jelas-jelas dibutuhkan oleh dunia Islam .

Kamis, 4 April 2019 | 20:05 WIB
0
585
"Point of Interest", Andai Saya Punya Separuh Kekayaan Sandiaga...
Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno (Foto: Merdeka.com)

Saya sering berkhayal jika saya sekaya konglomerat (atau memiliki kekayaan separoh saja dari Sandiaga Uno) maka yang akan saya lakukan adalah membuat sekolah di lokasi terindah, dengan fasilitas pembelajaran dan asrama terbaik dan modern, menggaji guru-guru berdedikasi tinggi yang paling inovatif dan kreatif, perpustakaan yang paling lengkap dan menyenangkan, fasilitas olahraga indoor dan outdoor yang lengkap dan megah, dan yang terpenting adalah… gratis! 

Saya memang berharap bisa mengundang anak-anak terbaik dari semua propinsi untuk masuk ke sekolah ini. Sebisa-bisanya memang anak yang paling berbakat tapi bukan datang dari keluarga tajir yang bisa membayar sekolah mahal. Khayalan saya itu kira-kira seperti apa yang sudah dilakukan oleh Oprah Winfrey yang dengan kekayaannya sekitar $US 1,3 miliar membangun sekolah Oprah Winfrey Leadership Academy tahun 2007 di Johanesburg, Afrika Selatan. Oprah terinspirasi setelah berbincang-bincang dengan Nelson Mandela.

“Ketika saya berbicara dengan Madiba (panggilan akrab Nelson Mandela) di ruang tamunya, pembicaraan kami adalah seputar bagaimana mengakhiri kemiskinan. Membangun sekolah ini adalah cara kami melakukannya. Sekolah ini merupakan awal berakhirnya kemiskinan. Anak-anak perempuan ini sekarang bisa mematahkan lingkaran kemiskinan dalam keluarga mereka, menjadi yang pertama pergi ke perguruan tinggi dan melakukan apa saja yang mereka minati dalam kehidupan mereka. Mereka tidak lagi harus mengalami apa yang membebani ibu dan ayah mereka yang tidak punya kesempatan seperti ini,” papar Winfrey

Ah, alangkah senangnya jika bisa melakukan hal yang sama dengan Oprah…! 

Mengapa membangun sekolah yang menjadi keinginan saya? Mengapa bukan membangun yayasan yatim piatu, mencetak para hafiz, penampungan orang jompo, membangun ekonomi rakyat kecil melalui UMKM, membangun masjid yang megah, dlsb-nya? Ya karena itulah komunitas saya, profesi saya, point of interest saya.

Jika Anda seorang ahli hukum atau seorang dokter maka tentu saja cita-cita Anda akan berbeda. Mungkin sebagai dokter Anda akan berkeinginan untuk membangun sebuah rumah sakit yang megah, lengkap fasilitasnya, dokter-dokternya paling hebat, dan gratis bagi orang miskin. 

Jadi ketika Prabowo dalam visinya jika nanti menjadi presiden adalah lebih fokus pada pertahanan dan keamanan negara, berupaya untuk membendung serangan dari negara asing, menginginkan anggaran TNI lebih besar, dan sekitar itu maka itu tidak aneh. Lha wong beliau itu memang asalnya dari TNI. Jadi kalau beliau bilang ‘lebih TNI daripada TNI’ itu saya bisa memahami.

Membangun pertahanan dan keamanan negara melalui TNI yang kuat, hebat, ditakuti negara lain, adalah ambisi beliau sebagai mantan TNI. Belum tentu para jendral yang lain masih memiliki keinginan sebesar beliau. Jadi kalau beliau bilang ‘lebih TNI daripada TNI’ itu adalah ungkapan betapa besar cita-citanya untuk TNI. ‘Core of the core’ beliau itu ya TNI, atau militarism.

Apa kira-kira yang akan dilakukan oleh Sandiaga Uno seandainya jadi wapres? Jelas sekali bahwa ia akan fokus pada ekonomi, bidang yang digelutinya dan dikuasainya. Itu sebabnya maka ia mencetuskan Program OK OCE. Program OK OCE atau One Kecamatan One Center Enterpreneuship yang dicetuskannya diharapkan akan mampu menyerap dan melahirkan pengusaha baru. Saat itu Sandiaga mengklaim akan mampu melahirkan 200 ribu pengusaha baru selama lima tahun, dengan 44 pos pengembangan di setiap kecamatan.

Sayangnya Sandi kemudian tidak meneruskan program yang digadang-gadangnya di DKI dan malah naik ke level nasional. Itu sebabnya programnya ini tidak terlalu berhasil. Programnya gagal mencapai targetnya. Katanya dalam setahun baru berhasil mencetak usaha sekitar 3,31%, sangat jauh dari target. Target pembangunan OK OCE Mart juga juga tidak sesuai rencana. Dari 44 target OK OCE Mart, hanya 7 gerai yang sudah dibangun dan sudah ada yang mau tutup karena tak mampu bayar biaya sewa. 

Apakah Sandi tidak memahami apa yang digagasnya sendiri? Saya yakin bahwa Sandi yang cerdas itu bisa mewujudkan cita-citanya meski dengan sangat susah payah dan ia harus benar-benar turun tangan sendiri untuk menghadapi masalah di lapangan day to day. Sayang sekali bahwa ia memutuskan untuk naik kelas sebelum ia membuktikan bahwa ia benar-benar bisa mewujudkan cita-cita besarnya tersebut.

Menurut saya Sandi kurang sabar dan terlalu ambisius. Kalau ia naik menjadi wapres saya yakin ia juga tidak akan bisa fokus menangani program ambisiusnya tersebut dan Program OK OCE-nya tetap akan berantakan.

Ia mungkin berhasil membuat sebuah prototype tapi belum berhasil membuat sebuah sistem yang solid yang akan bisa digunakan secara massif. Saya rasa program Mobil ESEMKA sudah jauh lebih maju meski sama-sama belum bisa menjadi sebuah program nasional. 

Apa kira-kira yang akan dilakukan Kyai Ma’ruf jika jadi wapres? Banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya beliau adalah kyai yang politisi. Meski selalu tampil dengan sarung dan sorban tapi sebenarnya beliau adalah politisi tulen selain sebagai ulama.

Beliau pernah duduk di legislatif sebagai anggota DPRD, DPR RI, MPR RI, Wantimpres, selain sebagai Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU), dan Ketua MUI, Majelis Ulama Indonesia. Semua ini bersinggungan dengan politik. Jadi istilahnya beliau itu sudah ‘ndawek’ di politik. Jangan dibandingkan dengan Sandi yang masih polos dan lugu di perpolitikan. 

Kalau beliau jadi wapres maka tentu saja apa yang akan beliau lakukan akan sesuai dengan ekspertis beliau yaitu memajukan perekonomian syariah. Ini mimpi besar beliau sebagai seorang ulama yang telah berkeringat dan berlumpur di perekonomian syariah. Boleh dikata pengembangan ekonomi syariah adalah mimpi besar beliau.

Perlu diketahui bahwa beliau pernah mendapat gelar doktor kehormatan (HC) dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2012 di bidang hukum ekonomi syariah. Beliau sudah jadi Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) sejak tahun 1996, Anggota Komite Ahli Pengembangan Bank Syariah Bank Indonesia sejak 1999, dan jadi Ketua Harian Dewan Syariah Nasional MUI pada tahun 2004–2010.

Mengapa perekonomian syariah menjadi ambisi besar beliau? Karena beliau Ketua MUI sedangkan MUI mengharamkan bunga bank. Bunga bank itu riba karena dihasilkan dari sistem perbankan konvensional yang juga dianggap riba. Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban para ulama untuk menciptakan sebuah sistem perbankan yang tidak ribawi. Itu sebabnya maka bermunculan berbagai sistem perbankan syariah baik di Indonesia mau pun di dunia.

Perbankan syariah secara global tumbuh dengan kecepatan 10-15% per tahun, dan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang konsisten pada masa depan. Laporan dari International Association of Islamic Banks dan analisis Prof. Khursid Ahmad menyebutkan bahwa hingga tahun 1999 telah terdapat lebih dari 200 lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia, yaitu di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim serta negara-negara lainnya di Eropa, Australia, maupun Amerika. Diperkirakan terdapat lebih dari AS$ 822.000.000.000 aset di seluruh dunia yang dikelola sesuai prinsip-prinsip syariah, menurut analisis majalah The Economist. Ini mencakup kira-kira 0,5% dari total estimasi aset dunia pada tahun 2005. Analisis Perusahaan Induk CIMB Group menyatakan bahwa keuangan syariah adalah segmen yang paling cepat tumbuh dalam sistem keuangan global, dan penjualan obligasi syariah diperkirakan meningkat 24 persen hingga mencapai AS$ 25 miliar pada 2010," demikian dijelaskan Wikipedia. 

Jadi ceruk yang masih sangat terbuka luas inilah yang akan disasar oleh Kyai Ma’ruf nantinya. Apalagi Indonesia sampai saat ini masih menjadi negara muslim terbesar dan dunia selalu menanti apa ide-ide hebat umat Islam Indonesia untuk disebarluaskan ke seluruh dunia. Ini tentu ambisi yang lebih besar dan lebih berat ketimbang Program OK OCE karena sangat besarnya tantangan dan hambatan yang akan dihadapi.

Oke, sekarang saya mau agak mlipir karena di kepala saya selalu tumbuh pertanyaan-pertanyaan dan gugatan-gugatan. Kalau tidak saya keluarkan dia akan berputar-putar terus minta diekspresikan. 

Saya mau bertanya dan sekaligus ‘menggugat’ umat Islam dan para kyai dan ulama yang mungkin sangat tidak setuju dengan naiknya Kyai Ma’ruf menjadi cawapres. Apakah Anda sudah paham apa agenda-agenda yang akan dilakukan oleh capres dan cawapres pilihan Anda seandainya mereka jadi nantinya? Apakah Anda tidak pernah berharap agar ada seorang ahli di bidang perekonomian syariah yang akan memegang tampuk kekuasaan di negara kita? Apakah kalau dia seorang ulama maka gabungan antara ahli di bidang ekonomi syariah dan ulama ini justru akan membuatnya buruk dan mendatangkan mudharat? 

Kalau Anda mengaku memperjuangkan Islam tapi justru tidak bahagia dengan naiknya (bahkan menentang dengan keras) seorang ulama yang akan memperjuangkan ekonomi syariah yang jelas-jelas dibutuhkan oleh dunia Islam (bukan hanya di Indonesia) lantas apa sebenarnya yang ada di kepala Anda? 

Selamat menikmati liburan Isra’ dan Mi’raj Rasulullah.

***

Surabaya, 3 April 2019