Semalam aku menyaksikan live streaming acara ulang tahun Prsiden ke - 5 Republik Indonesia, Ibu Megawati Soekarno Putri. Dan ternyata pada acara itu beliau menyerahkan buku kepada Presiden Jokowi dan Bapak Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden saat ini.
The Brave Lady judul bukunya. Sembari tersenyum Bu Mega meminta Pak Jokowi untuk membacanya "saya enggak tahu seberani apa saya" ucap Bu Mega.
Buku berisi kisah masa kepemimpinan Bu mega selama menjabat Presiden dan berisi tentang pengalaman para jajaran staf di Kabinet beliau. Tampak hadir juga beberapa Mentri dimasa pemerintahan Bu Mega. Selain itu pemotongan Tumpeng juga dilakukan dans eperti ulang tahun tiga tahun terakhir ini potongan pertama ditujukan ke pada Bapak Jokowi dan Pak JK.
The Brave Lady berisikan testimoni eh apa ya namanya pendapat gitu deh dari para pejabat negeri saat itu, seperti ada Pak Hamzah Haz yang menjadi Wakil Presiden kala itu menyampaikan bahwa Bu mega begitu komitmen terhadap Pendidikan di Indonesia sampai-sampai dituangkan loh dalam Undang-Undang which is harus ada pengalokasian sebesar 20% dari APBN untuk pendidikan. Dan Bu Mega dianggap berhasil menyelesaikan krisis multidimensi, kebaikan seorang Ibu membuat kami bahu membahu pada masa itu, ucap Bapak Hamzah Haz.
Kesaksian dari Menteri Sekretaris Negara Bapak Bambang Kesowo pada waktu itu dengan lugas dan tegas Ibu Mega menyampaikan langsung kepada Presiden Amerika Bush untuk mengkaji ulang embargo kesenjataan terhadap Indonesia, dan tak ada yang menyangka bahwa dibalik kelembutannya ternyata Bu Mega begitu berani berhadapan langsung dengan negara adi kuasa tersebut.
Drs. I Gede Ardika selaku Menteri Kebudayaan dan Pariwisata juga menyampaikan rasa salutnya terhadap Bu Mega yang selalu mengingatkan untuk menjalankan pembangunan yang berwawasan budaya, Bu Mega adalah perempuan Indonesia yang selalu ingin menjaga kekayaan dan keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Masih banyak pendapat lain tentang Bu Mega dengans atu kesimpulan bahwa Bu Mega memimpin enggak pakai ribet, semua diatur dengan baik sehingga mudah di pahami. Bu Mega juga enggak pernah melibatkan orang partai dan keluarga dalam memberikan putusan kebijakan semuanya dirundingkan bersama para menteri. Selama menjabat sebagai Presiden Bu Mega juga enggak pernah kasih peluang bisnis bagi keluarganya sendiri.
The Brave Lady hanyalah sebuah buku dengan kisah apa adanya, bahkan jauh sebelum beliau mempunyai kekuasaan diusia yang sangat muda beliau sudah hadir diberbagai acara internasional, keberaniannya mendampingi sang Ayahanda, keberaniannya melewati masa duka yang mendalam ketika seorang istri yang sedang mengandung harus ditinggal oleh suami, deritanya menahan perih melihat ayahnya diperlakukan tidak adil, dikhianati oleh anak buahnya, terpaksa harus mengubah nama partai yang sudah dibesarkannya, semua itu belum seberapa.
Namun pernahkah Bu Mega membalas sakitnya? Tak pernah! Karena beliau adalah perempuan tangguh dan beliau adalah wanita perkasa yes you are The Brave Lady, absolutely yes!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews