Mendirikan Shalat Tahajud bagi Orang Beriman Itu Berat

Kita harus sangat yakin sekali bahwa ketika kita sedang mendirikan Shalat Tahajud di malam hari, di saat sebagian besar manusia sedang tidur lelap melupakan Allah.

Selasa, 12 Mei 2020 | 06:36 WIB
0
116
Mendirikan Shalat Tahajud bagi Orang Beriman Itu Berat
Shalat (Foto: tribunnews.com)

Setiap orang yang sudah masuk agama Islam adalah orang yang sudah menyatakan diri sebagai orang yang beriman. Beriman artinya sudah percaya, atau orang yang percaya kepada seluruh isi informasi Kitab Suci AL-QUR'AN, sebagai sumber informasi utama dalam Agama Islam. Semua informasi apa saja yang bertentangan dengan informasi yang ada di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN harus kita tolak kebenarannya.

Setelah seseorang menyatakan dirinya sebagai orang Islam, orang yang beriman, selanjutnya orang tersebut harus patuh mengerjakan apa saja yang menjadi perintah ALLAH dan harus menjauhi atau meninggalkan apa saja yang dilarang dikerjakan oleh ALLAH. Semua perintah ALLAH sudah lengkap tertulis di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN. Apa saja perilaku manusia yang dilarang oleh ALLAH juga sudah tertulis di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN.

Dengan demikian, semua jenis perilaku manusia sudah dijelaskan oleh ALLAH, Tuhan Yang Telah Menciptakan Manusia, secara lengkap di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN.

Setiap perintah ALLAH yang tertulis di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN harus dikerjakan oleh orang-orang yang beriman dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Tidak ada perintah ALLAH yang dibatalkan oleh ALLAH. Itu artinya, apa saja yang sudah menjadi perintah ALLAH dan tertulis di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN, tidak ada yang di kemudian hari dibatalkan atau dihapuskan oleh ALLAH di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN.

Sebagai contoh adalah Perintah ALLAH untuk mendirikan Shalat Tahajud di setiap malam hari yang tertulis di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN. Perintah ALLAH untuk mendirikan Shalat Tahajud tersebut TIDAK PERNAH dibatalkan oleh ALLAH di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN. Silahkan dicari dan ditemukan di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN, apakah ada ayat-ayat AL-QUR'AN dan di surat apa yang berisi informasi bahwa ALLAH telah membatalkan perintah untuk bangun di tengah malam dan kemudian mendirikan Shalat Tahajud di setiap malam hari?

Semakin kita membaca dengan teliti seluruh isi informasi Kitab Suci AL-QUR'AN, maka justru kita temukan semakin banyak sekali ayat-ayat yang memperkuat bahwa Perintah ALLAH tentang Shalat Tahajud itu harus dikerjakan dan dilaksanakan dengan penuh ketekunan dan penuh kesungguhan. Dengan demikian, kita semakin yakin dan semakin mantap bahwa benar perintah ALLAH tentang Shalat Tahajud itu ada dan harus kita kerjakan.

Setiap perintah ALLAH adalah wajib dilaksanakan, dan tidak boleh ditawar-tawar lagi. Perintah ALLAH untuk mendirikan Shalat Tahajud di setiap malam hari, merupakan perintah yang harus dikerjakan oleh orang-orang yang beriman. Setiap perintah ALLAH merupakan suatu ujian yang sangat berat bagi setiap manusia yang masih hidup di dunia ini.

Apakah orang yang sudah diberi perintah oleh ALLAH itu mau melaksanakan perintah tersebut atau tidak mau melaksanakan perintah tersebut. Ternyata, sebagian besar orang berani menolak perintah ALLAH untuk mendirikan Shalat Tahajud yang lama di setiap malam hari, selama hidup di dunia ini.

Saudaraku, hari ini mari kita membaca Kitab Suci AL-QUR'AN Surat AL-BAQARAH (Surat ke 2) ayat ke 45 dan ke 46: "Dan mohonlah pertolongan (kepada ALLAH) dengan sabar dan shalat. Dan hal tersebut sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. Mereka yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya (ALLAH)."

Ternyata, ada 2 (dua) syarat untuk mendapatkan pertolongan langsung dari ALLAH yaitu sabar dan shalat. Dalam urusan ini, sabar mempunyai makna gigih.

Perjuangan untuk memperoleh pertolongan ALLAH itu tidak mudah, harus dengan penuh kegigihan. Di sisi yang lain, pertolongan ALLAH itu baru dapat kita peroleh setelah kita mengerjakan SEMUA SHALAT yang telah diperintahkan oleh ALLAH dan tertulis di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN. Salah satu shalat tersebut adalah Shalat TAHAJUD yang harus dikerjakan di setiap malam hari.

Sabar dan Shalat itu merupakan satu paket seperti halnya SATU KEPING MATA UANG LOGAM, di satu sisi kita harus sabar dan di satu sisi yang sebelahnya lagi kita harus mendirikan Shalat. Dengan demikian, itu maknanya kita harus mendirikan Shalat Tahajud dengan penuh kesungguhan, penuh dengan ketekunan, dan penuh dengan kegigihan.

Dalam bahasa agama, kita tidak dapat hanya mengandalkan usaha kita sendiri dalam memperoleh pertolongan ALLAH semata-mata. Kita juga harus terus-menerus dengan ikhlas mendirikan semua shalat yang sudah diperintahkan oleh ALLAH di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN, termasuk Shalat Tahajud.

Bersungguh-sungguh dalam memohon pertolongan ALLAH dan mendirikan Shalat Tahajud yang lama di setiap malam hari merupakan amal perbuatan yang sungguh berat. Itu maknanya, Shalat Tahajud merupakan ujian yang sangat berat bagi orang-orang yang beriman dan sedang mempunyai hajat memohon pertolongan langsung kepada ALLAH.

Sebagai satu bentuk ujian yang berat dari ALLAH, Shalat Tahajud mempunyai pahala yang sangat besar juga, dibanding dengan beratnya melaksanakan perintah ALLAH tersebut. Pahala itu mempunyai pengertian hadiah (rewards) dari ALLAH.

Sebagai bukti nyata, sebagian besar manusia gagal total ketika diuji dengan ujian yang sangat berat berupa perintah ALLAH untuk mendirikan Shalat Tahajud di setiap malam hari. Padahal kalau lulus dalam ujian Shalat Tahajud ini nilai yang diperoleh sangat besar sekali di hadapan ALLAH.

Dengan lulus ujian atas perintah Shalat Tahajud, maka pertolongan ALLAH tersebut menjadi mudah diraih oleh orang-orang yang sudah berjuang sekuat tenaga, dengan penuh kegigihan, untuk mendirikan Shalat Tahajud di setiap malam hari. Itulah sebabnya, doa apa saja yang disampaikan oleh para Ahli Tahajud itu cepat sekali dikabulkan oleh ALLAH. Silahkan anda mau menjadi ahli apapun, jangan lupa, anda juga harus bercita-cita menjadi Ahli Tahajud.

Tanpa ijin dari ALLAH langsung, siapa pun tidak akan dapat menghadap langsung kepada ALLAH dengan mendirikan Shalat Tahajud yang lama di setiap malam hari. Lihatlah, betapa banyak orang-orang yang durhaka kepada ALLAH, tidak pernah berhasil bangun di tengah malam untuk mendirikan Shalat Tahajud yang lama di setiap malam hari. Itulah sebabnya, dalam bahasa agama, kita itu harus sangat yakin sekali bahwa apa saja kejadian yang kita terima itu benar-benar atas kehendak ALLAH semata-mata.

Kita harus sangat yakin sekali bahwa ketika kita sedang mendirikan Shalat Tahajud di malam hari, di saat sebagian besar manusia sedang tidur lelap melupakan ALLAH, atau di saat sebagian besar orang memilih melakukan berbagai perbuatan maksiat di waktu malam hari, kita itu sedang menghadap langsung kepada ALLAH Tuhan Yang Maha Hidup, Tidak Pernah Mengantuk, Tidak Pernah Tidur. Dapat dipastikan, di saat itu, ALLAH sedang melihat kita, bahkan ALLAH juga saat itu menjawab apa yang kita sampaikan. Sebagai contoh, di saat kita sedang mendirikan Shalat dan sedang membaca Surat AL-FATIHAH, ALLAH menjawab langsung setiap kita selesai membaca ayat dari Surat AL-FATIHAH tersebut.

Pelajaran tentang Shalat Tahajud ini disampaikan oleh HAKATINDO (Himpunan Keluarga Tahajud Indonesia). MOTIVATOR SHALAT TAHAJUD NO. 1  DI INDONESIA.  Semoga kita selalu diijinkan oleh ALLAH untuk melaksanakan perintah Shalat Tahajud di setiap malam hari. Semua amal perbuatan ibadah kita itu harus didahului dengan Shalat Tahajud. Itu artinya, setiap hari, sebelum kita hidup di hari tersebut, kita sudah memulai semua amal perbuatan baik kita dengan Shalat Tahajud.

Itulah perintah ALLAH yang ada di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN kita.  Kita harus berjuang sekuat tenaga dan pikiran sehingga atas ijin ALLAH, kita menjadi orang-orang yang lulus mengikuti ujian Shalat Tahajud tersebut.  Hanya orang-orang yang sudah memiliki iman yang kuat dan tinggi, yang termotivasi untuk bangun dari tidurnya di setiap waktu malam hari dan bersegera mendirikan Shalat Tahajud yang lama di waktu kedatangan malam hari, waktu yang super istimewa.                                                                                               

Dr. Noorchamd Ustadi, MSi, Motovator Shalat Tahajud No. 1 di Indonesia 

***