Kurikulum yang Memperhatikan Keragaman Individu

Meski sistem kelas berdasarkan kelompok usia sulit dihindari, sistem pembelajaran harus mempertimbangkan perbedaan kecerdasaan dan preferensi siswa.

Selasa, 27 Agustus 2019 | 22:17 WIB
0
221
Kurikulum yang Memperhatikan Keragaman Individu
Susan Wise Bauer (Foto: The Epoch Times)

Mengapa kurikulum sekolah yang terlalu berpusat pada kelas harus beringsut ke arah pembelajaran yang lebih memperhatikan keragaman individu?

Baiklah, pagi ini saya membaca buku "Rethinking School", karya Susan Wise Bauer (2018). Perlu diingatkan bahwa sistem kelas yang tersusun berdasarkan kelompok umur bukanlah suatu keniscayaan, melainkan pilihan.

Pada awal sejarah pendidikan di kebanyakan negara, kelas disusun bukanlah berdasarkan kesamaan umur, melainkan kesamaan minat akan mata pelajaran. Alhasil, orang dari ragam usia bisa dalam kelas yang sama sejauh meminati pelajaran yang sama. Dalam tradisi pesantren, hal itu disebut dengan praktik bandongan atau wetonan.

Sistem kelas berdasarkan kelompok usia mulai diperkenalkan di Prusia (Jerman dan sekitarnya) pada awal abad ke-19, sebagai strategi untuk merestorasi kekuatan militer Prusia pasca kekalahan yang memalukan dari tentara Perancis di bawah Napoleon pada perang Jena dan Auerstadt pada 1806.

Dalam rangka menanamkan semangat tempur dan menumbuhkan kembali kebanggaan Prusia sebagai bangsa gemar berperang, para pemimpin Prusia mengorganisasikan sekolah seperti unit-unit militer.

Siswa dikelompokkan ke dalam peleton-peleton berdasarkan kesamaan umur di bawah komando seorang kepala skuadron; suatu sistem persekolahan sebagai transisi lurus menuju pelayanan militer. Karena pertimbangan efisiensi, sistem sekolah seperti ini lantas diadopsi berbagai negara, hingga saat ini seolah menjadi norma.

Meski sistem kelas berdasarkan kelompok usia sulit dihindari, sistem pembelajaran harus mempertimbangkan perbedaan kecerdasaan dan preferensi siswa.

Oleh karena itu, di tingkat sekolah menengah, mata pelajaran wajib (mandatory subjects) dibuat ringkas, untuk memberi lebih banyak ruang bagi pelajaran pilihan (elective subjects).

***