Gaya kepemimpinan yang sempurna/standar adalah gaya yang membantu seorang pemimpin dalam mendapatkan yang terbaik dari orang-orang yang mengikutinya.
Semua pemimpin tidak memiliki sikap atau cara pandang yang sama. Seperti dibahas sebelumnya, beberapa pemimpin mengadopsi pendekatan wortel dan beberapa mengadopsi pendekatan tongkat. Dengan demikian, semua pemimpin tidak menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang sama. Gaya mereka bervariasi.
Gaya kepemimpinan bervariasi dengan jenis orang yang berinteraksi dan berurusan dengan pemimpin. Gaya kepemimpinan yang sempurna/standar adalah gaya yang membantu seorang pemimpin dalam mendapatkan yang terbaik dari orang-orang yang mengikutinya.
Beberapa gaya kepemimpinan yang penting adalah sebagai berikut:
Kepemimpinan Otokratis
Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang pemimpin memiliki perintah penuh dan menahan karyawan/tim mereka. Tim tidak dapat mengedepankan pandangan mereka meskipun itu yang terbaik untuk kepentingan tim atau organisasi. Mereka tidak bisa mengkritik atau mempertanyakan cara pemimpin menyelesaikan sesuatu. Pemimpin sendiri yang menyelesaikan pekerjaan.
Keuntungan gaya ini adalah mengarah pada pengambilan keputusan yang cepat dan produktivitas yang lebih besar di bawah pengawasan pemimpin. Kelemahan dari gaya kepemimpinan ini adalah bahwa hal itu mengarah pada absensi dan turnover karyawan yang lebih besar.
Gaya kepemimpinan ini hanya bekerja ketika pemimpin adalah yang terbaik dalam melakukan atau ketika pekerjaan itu monoton, tidak terampil dan rutin di alam atau di mana proyek jangka pendek dan berisiko.
Kepemimpinan Laissez Faire
Di sini, pemimpin benar-benar mempercayai karyawan/tim mereka untuk melakukan pekerjaan itu sendiri. Ia hanya berkonsentrasi pada aspek intelektual/rasional karyanya dan tidak fokus pada aspek manajemen karyanya. Tim/karyawan disambut untuk membagikan pandangan mereka dan memberikan saran yang terbaik untuk kepentingan organisasi. Gaya kepemimpinan ini bekerja hanya ketika karyawannya terampil, loyal, berpengalaman dan intelektual.
Kepemimpinan Demokratis/Partisipatif
Para pemimpin mengundang dan mendorong anggota tim untuk memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan, meskipun kekuatan pengambilan keputusan akhir ada pada pemimpin. Pemimpin membimbing karyawan tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukan, sementara karyawan berkomunikasi dengan pemimpin tentang pengalaman mereka dan saran jika ada.
Keuntungan dari gaya kepemimpinan ini adalah bahwa hal itu mengarah pada karyawan yang puas, termotivasi dan lebih terampil. Ini mengarah ke lingkungan kerja yang optimis dan juga mendorong kreativitas. Gaya kepemimpinan ini memiliki satu-satunya kelemahan yaitu, menghabiskan waktu.
Kepemimpinan Birokrasi
Di sini para pemimpin secara ketat mematuhi aturan dan kebijakan organisasi. Selain itu, mereka memastikan bahwa karyawan/tim juga secara ketat mengikuti aturan dan prosedur. Promosi dilakukan berdasarkan kemampuan karyawan untuk mematuhi aturan organisasi. Gaya kepemimpinan ini secara bertahap berkembang seiring waktu.
Gaya kepemimpinan ini lebih cocok ketika kondisi dan kualitas kerja yang aman diperlukan. Tetapi gaya kepemimpinan ini tidak mendorong kreativitas dan tidak membuat karyawan puas diri.
***
Solo, Minggu, 26 Mei 2019. 12:54 pm
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews