Secara tidak langsung, kitab Misykat mengurai aturan main untuk memahami metafor menurut al-Ghazali.
"Amat menakjubkan jika seseorang bisa menjadi jagoan dalam metafor (master of metaphor). Ini adalah keahlian yang tak bisa dipelajari dari siapapun. Kemampuan membuat metafor adalah tanda kejeniusan seseorang," demikian kata Aristoteles.
Apa yang terjadi ketika seseorang membuat metafor (metaphorizing)? Kata Aristoteles lagi: Ia "mampu secara intuitif melihat persamaan antara dua hal yang berbeda."
Contoh metafor adalah ini: "Kiai Bisri adalah singa podium." Kiai Bisri adalah ayahanda Gus Mus dari Rembang.
Jika definisi metafor dari Aristoteles tadi dipakai, kita bisa mengatakan demikian: jelas ada beda antara Mbah Bisri dan singa; yang satu manusia, yang satunya lagi bintang.
Tetapi orang yang membuat metafor "singa podium" tadi itu, melihat "kesamaan" antara dua hal yang berbeda -- manusia dan singa.
Itulah metafor.
Paul Ricoeur, seorang filsuf Katolik Perancis, adalah salah satu sarjana modern yang melakukan teoretisasi atas metafor dalam bukunya yang terbit pada 1975, "Le metaphor vive."
Saya akan mendiskusikan gagasan Ricoeur nanti sore (5/5) di Fakultas Adab UIN Jakarta (via Zoom).
Saya ingin membawa nama al-Ghazali dalam percakapan soal metafor ini. Al-Ghazali tidak menulis khusus soal metafor, tetapi siapapun yang membaca karya-karyanya akan tahu, dia adalah "the master of metaphor."
Kitabnya yang berjudul Misykat al-Anwar yang saya baca selama bulan puasa ini, menguraikan dengan menakjubkan bagaimana cara memahami metafor dalam Ayat Cahaya di Qur'an (QS 24:35).
Secara tidak langsung, kitab Misykat mengurai aturan main untuk memahami metafor menurut al-Ghazali, dengan menggunakan pendekatan pengalaman tasawuf. Al-Ghazali menyebutnya: ta'wil.
Sebagai "teaser," saya kasih gambaran sedikit tentang teori al-Ghazali dalam Misykat mengenai metafor.
Bahan mentah metafor, kata al-Ghazali, biasanya diambil dari barang-barang yang ada di bumi (alam syahadah). Tetapi "roh" atau makna yang ada di baliknya, berasal dari alam malakut (alam ide, malaikat). Ta'wil adalah proses memahami dengan cara "kembali" ke alam malakut itu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews