Kenali Ciri Autisme pada Anak dan Dewasa

Rabu, 12 April 2023 | 16:33 WIB
0
90
Kenali Ciri Autisme pada Anak dan Dewasa
Kenali Ciri Autisme pada Anak dan Dewasa

Autisme adalah kondisi gangguan perkembangan saraf dan umum mulai terlihat gejalanya ketika anak melewati usia 4 tahun. Penyebab autisme belum diketahui secara pasti dan kondisi ini juga dapat bertahan hingga pada usia dewasa. 

Anak maupun orang dewasa dengan autisme akan menunjukkan beberapa perilaku yang tidak normal. Hal ini dapat berupa kebiasaan berdengung terus-terusan, kurang responsif dalam percakapan biasa, hingga adanya perilaku agresif tanpa sebab jelas. 

Untuk lebih lengkapnya, Anda dapat menyimak artikel berikut dan Kenali Tanda-tanda Mental Illness yang Harus Kamu Tahu berikut.

Pengertian Autisme

Autisme atau autism spectrum disorder adalah gangguan pada sistem sarafnya yang mempengaruhi keterampilan sosial, menghadirkan perilaku berulang, serta kesulitan dalam ucapan dan komunikasi nonverbal.

Autisme terdiri dari berbagai jenis dan sebagian besarnya dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Kondisi autisme termasuk dalam gangguan spektrum di mana setiap orang dengan autisme memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. 

Ciri-ciri Autisme pada Anak

Umumnya gejala autis dapat terlihat pada anak di atas usia 4 tahun, namun Anda juga wajib mewaspadai gejala berikut sejak usia 0-3 tahun, yakni:

1. Tidak Merespons pada Nama
Bayi mulai dapat mengenali namanya dan merespon saat dipanggil di usia 7 bulan. Dalam rata-rata kasus, hanya 20% anak autis akan merespon bila namanya disebut. Dengan demikian, jika bayi telah menginjak usia di atas 7 bulan dan masih tidak merespon ketika dipanggil namanya, ada kemungkinan bayi tersebut mengidap autisme.

2. Tidak Meniru Kebiasaan Orang Lain
Meniru kebiasaan orang di sekitar merupakan salah satu tahap perkembangan anak yang penting. Tahap ini akan muncul saat anak berusia 1 tahun, mulai dari penggunaan bahasa hingga perilaku sosial. 

Meskipun demikian, anak dengan autisme tidak suka meniru. Dengan demikian, jika anak tidak menunjukkan perilaku meniru, maka ada potensi kondisi autisme pada anak tersebut..

3. Mengalami Gangguan Komunikasi
Umumnya, gangguan komunikasi yang sering dialami oleh anak autisme adalah sulit menulis, berbicara, membaca, serta memahami bahasa isyarat sederhana seperti mengangguk atau menggeleng. Hal tersebut membuatnya sulit memulai percakapan serta memahami maksud dari petunjuk yang diberi orang lain. 

Tidak jarang, anak yang memiliki autisme mengucapkan kata berulang-ulang atau beberapa waktu yang lalu seperti sedang mengalami latah. Anak juga sering mengucapkan sesuatu dengan nama seperti bersenandung. 

4. Gangguan Perilaku
Anak dengan kondisi autisme juga akan kesulitan bergaul karena perilaku mereka yang jauh berbeda dengan anak pada umumnya tanpa kondisi autisme. Beberapa karakteristik gangguan tersebut adalah:

  • Sering menghindari kontak mata
  • Menunjukkan ekspresi yang tidak sesuai dengan konteks sosial
  • Lebih senang menyendiri dan berada di dunianya sendiri
  • Menghindari atau menolak kontak fisik dengan orang lain
  • Kurang atau tidak mengerti keterampilan sosial seperti berbagi, bermain, dan berbicara dengan orang lain
  • Memiliki perilaku berulang yang harus dilakukan di setiap waktu tertentu, seperti menghentakkan kaki, mondar-mandir, dan lainnya
  • Kurang atau tidak mampu memahami dan mengikuti instruksi sederhana

Gejala Autisme pada Dewasa

Ciri-ciri autisme pada orang dewasa jauh lebih sulit untuk dideteksi dan cukup berbeda dari anak-anak. Gejala autisme dewasa sering tersamarkan oleh perilaku dari setiap individunya karena perilaku dan tingkah polah mereka telah terbentuk dari pengalaman hidup. Anda dapat mengenali potensi kondisi autisme pada dewasa dari gejala sebagai berikut:

1. Sulit Berkomunikasi
Orang dewasa dengan kondisi autisme seringkali sulit untuk membuka percakapan, membaca isyarat sosial dan bahasa tubuh, memprediksi pikiran dan perasaan orang lain. Mereka juga umumnya berbicara dengan nada monoton dan tidak menatap mata orang lain yang diajak berbicara,

Banyak orang dewasa dengan autisme hanya senang membicarakan topik tertentu sehingga sulit bagi mereka untuk mempertahankan persahabatan.

2. Gangguan Perilaku 
Banyak orang dewasa dengan kondisi autis membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan bila dibandingkan dengan orang normal karena mereka memiliki gangguan perilaku seperti rutinitas berulang dan kesulitan untuk manajemen waktu. Ada juga karakteristik lain seperti:

  • Hanya tertarik pada satu bidang tertentu dan jarang untuk mengubahnya
  • Hanya dapat berprestasi dalam bidang akademik tertentu
  • Memiliki sensitivitas tinggi terhadap indra tertentu 
  • Sangat canggung dalam situasi sosial
  • Lebih suka menyendiri

3. Gangguan Emosional

Kondisi autisme juga mengganggu kemampuan orang dewasa untuk mengelola emosi dan hal ini dapat terlihat dari:

  • Kesulitan mengatur respons dalam suatu situasi sosial
  • Perubahan sekecil apapun (terutama jika mengganggu rutinitas mereka) akan menyebabkan kemarahan berlebihan
  • Kesulitan untuk bersimpati


Penanganan untuk Kondisi Autisme 

Hingga saat ini, belum ada penanganan untuk menyembuhkan autisme secara permanen. Meskipun demikian, orang dewasa dengan autisme dapat melakukan serangkaian terapi untuk meringankan kondisinya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:

  • Mendapatkan penanganan medis
  • Menjalankan terapi individu atau kelompok
  • Melakukan konsultasi secara rutin
  • Melakukan rehabilitasi 
  • Mengonsumsi obat antidepresan dengan dosis yang sudah ditetapkan oleh dokter

Sedangkan pada anak, Anda dapat mencoba terapi fisik atau fisioterapi, terapi kemampuan sosial, terapi sensori, terapi perkembangan, dan terapi tingkah laku sedini mungkin. Anda juga dapat mempelajari Ciri-ciri Autisme dan Penanganannya lebih lanjut untuk mengetahui cara mendampingi anak untuk meringankan kondisinya.