Dampak negatif akibat pandemi Covid-19 diperkirakan akan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Optimisme masyarakat memiliki peran penting dalam menghadapi berbagai persoalan selama pandemi Covid-19. Optimisme terlahir dari harapan untuk masa depan yang lebih baik, dan akan mendorong masyarakat untuk melakukan sikap positif dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Banyak faktor yang perlu dipersiapkan oleh semua elemen ekonomi dari pemerintah, pelaku industri dan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Selain itu, dengan melihat beberapa indikator yang menekan kondisi ekonomi Indonesia saat ini, tentunya sangat perlu membangun optimisme untuk melewati masa-masa pandemi. Kita semua tidak tahu kapan wabah pandemi Covid-19 ini akan berakhir,namun demikian sudah menjadi keharusan bersama untuk tetap optimis.
Kita tidak boleh pesimis saat masa sulit seperti saat ini, tetapi sebaliknya harus tetap berikhtiar dan berusaha untuk melindungi diri kita dan orang lain dari penularan virus corona. Bentuk optimisme yang dapat dilakukan ialah dengan tetap disiplin, menerapkan pola hidup sehat, mematuhi protokol kesehatan yang ada, dan menerapkan social and physical distancing. Selain optmis mampu mengatasi wabah secara bersama- sama atau budaya gotong-royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan semangat optimisme sangat penting dalam menghadapi pandemi, tidak boleh ada pesimisme. Tidak boleh putus asa. Dalam agama tidak boleh berputus asa harus terus optimis.
Sebagai bangsa pejuang kata KH Ma’ruf Amin harus mempunyai semangat untuk mengatasi. Semangat bangkit dan bersatu untuk Indonesia lebih sehat. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi Covid-19. Melalui upaya tersebut, ia berharap kondisi saat ini dapat segera teratasi dan membaik.
Seperti diketahui pandemi Covid-19 ini juga memang telah menjelma dari krisis kesehatan menjadi krisis sosial ekonomi. Namun gotong-royong masyarakat Indonesia telah membuktikan sebagai bangsa besar yang peduli dan kuat.
Tingkat kesembuhan masyarakat saat ini juga terus menunjukkan tren membaik. Hal ini pun memberikan optimisme tinggi bagi masyarakat dalam melewati masa pandemi Covid-19. Dilansir dari berbagai survei seperti, IPSOS hingga Nielsen, masyarakat Indonesia diketahui paling optimis dalam menghadapi pandemi di Asia Tenggara.
Hal ini tak lepas dari tingginya angka kesembuhan COVID-19 di dalam negeri yang mencapai sekitar 86,1 persen atau sekitar 3,24 juta dari kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 3,74 juta per 13 Agustus 2021.
Keseriusan pemerintah dalam menangani pandemi juga terlihat dari program vaksinasi yang mendapat respon positif dari semua kalangan, dengan jumlah mencapai 51,8 juta masyarakat Indonesia yang divaksin dosis pertama dan sebanyak 25,7 juta untuk vaksin dosis kedua.
Oleh karena itu, mari kita secara bersama-sama mengubah mind set agar tetap optimis bahwa kita mampu melewati musibah pandemi ini dan kembali menjalani kehidupan yang normal seperti sedia kala. Aaamin. (Abi Triana)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews