Tak ada gunanya memaki kegelapan. Lebih baik bangkit dan segera menyalakan lentera.
Seingat saya, belum pernah sekalipun keluar ucapan bodoh kamu, goblok kamu, dasar anak idiot dan beragam ucapan cacian. Baik kepada anak kandung maupun murid. Selalu saya katakan, "Di setiap kekurangan pasti ada kelebihan. Sekarang nggak usah lihat kelebihan. Coba perhatikan kekuranganmu. Banyak sekali kan? Mumpung masih ada kesempatan, gunakan sebaik-baiknya."
Hasilnya sungguh sangat mencengangkan. Anak-anak di rumah belajar karena kesadaran. Siswa dan mahasiswa tertantang untuk lebih baik. Dan sore ini tadi, seorang peserta lagi-lagi mengirimkan kabar baik atas kesuksesan yang diraihnya.
Ujian terberat itu bukan kemiskinan, melainkan kekayaan. Ujian terberat itu bukan kebodohan, melainkan kepandaian. Ujian terberat itu bukan tidak bisa apa-apa, melainkan justru bisa berbuat apa-apa.
Selalu berpikir positif seraya mencari jalan keluar dari masalah, itulah kuncinya. Bukan mencaci masalah karena justru akan semakin berat masalah itu. Justru mestinya masalah itu dijadikan amunisi untuk menaklukkan beratnya ujian.
Melalui sosial media, tak terhitung lagi jumlah mantan siswa dan mahasiswa yang mengirimkan kabar suksesnya sekarang. Mereka selalu menyertakan kisah pahit ketika mendapatkan nilai buruk. Awalnya mereka malu, tapi mereka cepat bangkit karena dorongan gurunya. Dukungan dosennya.
Anak-anak dan mahasiswa dengan minim prestasi akademik itu tidak bikin malu, mengapa kita malu mengakuinya? Nilai mereka jelek bukan lantaran mereka bodoh, goblok, atau idiot. Justru mungkin kitalah yang salah memperlakukan mereka. Bukankah anak adalah cerminan ortunya?
Tak ada gunanya memaki kegelapan. Lebih baik bangkit dan segera menyalakan lentera. Anak-anak itu butuh cinta kita, bukan berharap makian kita. Jika memang saat ini nilainya jelek, rangkul dan ajak mereka untuk duduk bersama. Coba mintailah pendapat mereka tentang gaya mendidik kita. Apakah sudah cukup disenangi atau malah bikin mereka ketakutan?
Banyak sedikit atau tinggi rendahnya nilai tidak akan berubah jika kita cuma bisa mencela mereka, bukan mencela diri kita sendiri. Mereka bisa apa tanpa kita karena kitalah yang mestinya mengubah mereka, bukan mencelanya.
I'll stand with them forever.....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews