Di tengah rasa syukur atas anugrah unik ini, kita sekali-kali perlu juga serius mendengarkan penjelasan ilmiah terkait coronavirus ini.
Saya berkesimpulan, kita ini orang Indonesia punya cara unik dalam dalam menghadapi situasi kritis. Coba lihat, berapa banyak dari kita yang bercanda justru saat rumah kita diterjang banjir. Bukannya nampak sedih (walau bisa jadi sebenarnya sangat sedih) tetapi malah "cengengesan" berenang. Banjir yang banyak melanda wilayah Jakarta malah dijadikan arena wisata.
Banyak dari kita yang selfie. Sekali-kali ada yang berseloroh lucu meledek gubernur atau pemerintah. Yang marah dan geram, tentu ada. Namun biasanya, rasa sengit yang muncul itu lebih karena terjangkit "virus politik pilkada" yang telah lama berinkubasi di tubuhnya. Hehe...
Nah, saat mengadapi coronavirus kali ini, banyak dari kita yang juga bercanda. Alih-alih tegang, kita malah bergurau: "Corona tuh soal lama buat orang Indonesia. Kita sudah kenal sejak tahun 1970-an." Maksudnya, "Corona" merek mobil buatan Jepang, "Toyota Corona." Dahlan Iskan dalam tulisannya tentang coronavirus juga menyelipkan canda. "Virus itu tidak bisa masuk ke Indonesia karena perizinannya sulit...!" katanya. Nah, bercanda lagi khan?
Bagi saya, sikap penuh canda ini tentu baik saja. Dari pada stress karena takut berlebihan, lebih sehat nyantai saja. Bukankah Franklin D. Roosevelt di tahun 1932 dulu pernah mengatakan: "Only thing we have to fear is fear itself." Yang harus kita takuti itu adalah rasa takut itu sendiri.
Namun demikian, di tengah rasa syukur atas anugrah unik ini, kita sekali-kali perlu juga serius mendengarkan penjelasan ilmiah terkait coronavirus ini.
Walaupun kita sudah terbiasa terkena musibah, tapi kita tak perlu menantang agar musibah itu datang. Sikap kehati-hatian tetap penting. Ceroboh dalam menghadapi wabah ini akan menyebabkan bangsa ini mati konyol.
Karena itu, saya pinjam saja pidato orang Singapura untuk menjelaskan bagaimana sebaiknya kita menjaga diri untuk terhindar dari coronavirus. Kita bantu sebarkan untuk sekedar membantu informasi bagaimana harusnya kita bersikap. "Prepare for the worst and hope for the best".
Coba kita dengar baik baik. Kali ini jangan bercanda ya...hehehe! Juga buka link ini.
#iPras 2020
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews