Segera periksakan diri ke dokter jika ada demam, nyeri kepala, nyeri otot, tidak enak badan, dan Anda ada riwayat kontak dengan lingkungan berpotensi infeksi Leptospira seperti genangan banjir
Jumat pertama di tahun 2020, Pak Guru Doel Kamdi diberondong berita banjir Jakarta. Sebenarnya rada khawatir karena banyak kawan Pak Guru di Jakarta. Semoga warga DKI Jakarta senantiasa diberi keselamatan dan banjir segera berlalu, yang bisa memberi bantuan itu lebih baik.
Jangan rundung gubernurnya terus, kasihan, belum berbuat sudah dirundung duluan. Lagipula, merundung gubernur terus-terusan juga tidak membantu dalam menangani banjir.
Pak Guru suka iseng baca majalah Bobo edisi lawas. Waktu sedang menelusur di perpustakaan, ada artikel tentang leptospirosis, yang menjadi ancaman saat banjir. Penasaran, Pak Guru segera mencari informasi tambahan mengenai penyakit ini, yang dalam artikel disebutkan menjadi ancaman utama saat banjir.
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Leptospirosis merupakan zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia dan juga sebaliknya. Yang menarik, bakteri Leptospira sp. banyak juga yang strain-nya dinamai dengan nama berbau Indonesia, menunjukkan bahwa bakteri ini sudah lama ada di negara kita.
Bakteri ini ditularkan melalui air. Paling sering penularan bakteri ini adalah melalui urine tikus, yang mana urine organisme yang terinfeksi akan mengandung bakteri dan dapat menularkan melalui air. Paparan dengan banjir merupakan salah satu faktor risiko leptospirosis, dikarenakan air banjir, apalagi di Indonesia, sangat besar kemungkinannya bercampur dengan urine tikus.
Selain itu, pekerjaan sebagai petani atau atlet yang berurusan dengan air (triathlon terutama) juga dapat menjadi faktor risiko leptospirosis.
Yang mesti diwaspadai, leptospirosis ini gejalanya mirip-mirip dengan penyakit lain. Prof. dr. Muhammad Hussein Gasem, Ph.D., Sp.PD-KPTI, ahli infeksi tropik RSUP Kariadi, menyebutkan bahwa seringkali dokter salah mendiagnosis leptospirosis karena hal ini.
Paling sering leptospirosis ini didiagnosis sebagai flu, malaria, atau demam tifoid karena gejalanya yang memang tidak spesifik di fase ringan. Instrumen diagnosis cepat untuk leptospirosis juga belum tersedia di semua fasilitas kesehatan, sehingga makin memperbesar kemungkinan misdiagnosis.
Leptospirosis berat sangat mengancam nyawa. Angka kematian dalam kasus leptospirosis berat mencapai 10-20%. Dengan fakta-fakta seperti yang sudah dipaparkan ini, leptospirosis harus menjadi perhatian khusus, utamanya di musim hujan yang sering banjir begini.
Apabila sudah kebanjiran, yang bisa kita lakukan adalah meminimalkan risiko terinfeksi. Bagi anggota PPSU dan satuan lain yang langsung menanggulangi banjir, APD wajib dikenakan utamanya sepatu boot, baju kerja/overall, dan sarung tangan. Bagi warga biasa, usahakan menyesuaikan mengenakan pelindung diri juga.
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda ada demam, nyeri kepala, nyeri otot, tidak enak badan, dan Anda ada riwayat kontak dengan lingkungan berpotensi infeksi Leptospira seperti genangan banjir, sawah, sungai, olahraga air, dsb. Lebih cepat Anda ditangani profesional, semakin baik harapan ke depannya, insya Allah.
Pak Guru Doel Kamdi, Guru Tanpa Sertipikat
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews