Setiap bentuk karya seni, termasuk yang populer, sesungguhnya bertujuan menyegarkan kembali kemanusiaan kita.
Meskipun kita dapat mengatakan bahwa gerak jiwa dan pikiran kreatif itu sama, baik dalam ilmu, pemecahan masalah, pendidikan, humor maupun dalam berbagai cabang kesenian, namun antara masing-masing pun terdapat perbedaan yang hakiki. Hal itu terlihat apabila kita menelaah tujuan, motovasi, serta seluk-beluk emosionalnya. Sekarang kita mencoba mengupas karya kreatif dalam kesenian, khususnya puisi.
Kreativitas ilmu dan teknologi bertujuan untuk mencari nilai-guna yang baru, sedangkan kreativitas kesenian bertujuan untuk mencari nilai makna. Sepotong puisi yang bermutu umumnya mempunyai maksud mengungkapkan kehidupan atau keindahan mendalam melalui media bahasa.
Apakah kata-kata atau kalimat yang dipilih oleh penyair itu lahir secara spontan saja? Tentu saja unsur pengilhaman yang spontan selalu ada. Tetapi tidak jarang si penyair harus mencurahkan daya pikirnya untuk mencari, membandingkan, mengubah-ubah susunan, atau untuk menafasi setiap kata atau bunyi yang terungkap. Seringkali dibutuhkan elaborasi atau ikhtiar untuk menyusun. Ternyata, hanya pada benak dan hati yang sudah siap, ilham akan datang.
Seorang penyair mengalami bahwa ia harus bergulat dengan banyak batasan. Gelora gagasan atau terkadang suatu penginderaan dalam batinnya harus dituangkan ke dalam suatu bentuk. Kemudian bentuk itu harus tunduk kepada suatu gaya bahasa, irama, makna yang mungkin bukan hanya satu melainkan bertingkat-tingkat, paduan antara kejelasan dan kesamaran, dan mungkin ada kutub-kutub lain yang saling bertentangan.
Ini semua membawa semacam ketegangan kreatif pada diri penyair, dan jika ia berhasil, ketegangan itulah sebenarnya yang memberikan kekuatan atau dinamika pada syairnya.
Marilah kita menyelami sejenak sendi-sendi kreatif sebuah sajak atau puisi.
Jika gelombang perasaan dan penginderaan kita dapat didekatkan dengan denyut orisinal dalam jiwa seniman tersebut, maka setiap kali kita menikmati karya seninya, kita pun ikut mengalami proses kreatif. Selanjutnya sebagai ciri dari suatu karya seni yang baik, kita sebagai penanggapnya yang ikut menyelami tidak akan cepat merasa lelah atau bosan.
Setiap bentuk karya seni, termasuk yang populer, sesungguhnya bertujuan menyegarkan kembali kemanusiaan kita. Untuk itu kita harus bersikap lebih daripada sekedar menghargai keterampilan seniman, karena yang penting untuk dihayati sebenarnya adalah alam perasaannya, gagasannya.
Apabila kita mencoba menjadi penanggap yang aktif, atau mencoba juga untuk ikut mencipta suatu karya seni, dengan sendirinya kepekaan kita pun akan meningkat. Ketajaman dalam menangkap perlambangan atau simbolisme sedikit demi sedikit memperkaya diri kita, dan ini secara umum merupakan peningkatan daya kreativitas. Semoga.
***
Solo, Minggu, 11 Agustus 2019. 10:34.
'salam kreatif penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews