Semua pihak diharapkan dapat bersinergi dalam mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 pasca Lebaran. Dengan adanya kewaspadaan masyarakat dan Pemerintah, lonjakan kasus Covid-19 diharapkan dapat diantisipasi serta pemulihan ekonomi dapat terus berjalan.
Kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19 sama sekali tidak bisa diturunkan begitu saja, meskipun telah terjadi penurunan yang sangat signifikan di Indonesia dalam satu bulan terakhir ini.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa setidaknya pada 25 hari terakhir, kasus positif di Indonesia berhasil ditekan hingga dibawah angka 1.000.
Selain itu penurunan jumlah pasien rawat inap yang ada di Rumah Sakit juga telah terjadi dengan sangat besar, yakni berada di angka sekitar 97 persen dan dengan Bed Occupancy Rate sekitar 2 persen saja.
Seluruh hal tersebut merupakan bukti konkrit bahwa Pemerintah memang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.
Akan tetapi, bukan berarti dengan telah menurunnya kurva penularan Covid-19 maka masyarakat bisa langsung lengah begitu saja untuk tidak melakukan kewaspadaan terhadap risiko penularan yang masih saja bisa terjadi. Hal tersebut terutama setelah masyarakat melaksanakan perayaan Idul Fitri dan juga Libur Lebaran pada beberapa hari yang lalu.
Pemerintah hingga saat ini masih terus akan melakukan kewaspadaan tersebut dengan berbagai macam kebijakan, termasuk terus memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM,) melakukan peningkatan dan perluasan cakupan vaksinasi di seluruh daerah, utamanya pemberian vaksin dosis kedua dan juga booster, maupun meningkatkan testing dan juga tracing.
Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa Pemerintah tidak akan langsung tergesa-gesa untuk membuat sebuah kebijakan transisi dari pandemi ke endemi karena memang masih belum memastikan keamanan secara 100 persen. Maka dari itu transisi akan dilakukan namun secara pelan dan juga bertahap.
Penyiapan transisi dari pandemi ke endemi secara bertahap tersebut sangatlah penting karena normalisasi aktivitas masyarakat tidak bisa langsung begitu saja dibuka tanpa ada kebijakan apapun. Tujuan utamanya menurut Siti Nadia adalah untuk tetap menjaga rendahnya level hospitalisasi dan juga kematian di masyarakat akibat penularan pandemi yang mungkin saja tiba-tiba melonjak apabila tidak dilakukan secara bertahap.
Upaya lain yang juga tengah dilakukan oleh Pemerintah adalah dengan terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan munculnya varian baru Covid-19 yang juga berpotensi untuk bisa tertular di Indonesia dan membuat lonjakan kasus baru terjadi lagi. Hal tersebut dilakukan setelah ternyata di Taiwan dan Amerika tengah diserang gelombang varian baru yakni Omicron BA.2, kemudian di Afrika Selatan terdapat varian Omicron BA.4 dan BA.5.
Kemudian dari segi masyarakat sendiri, seperti pada imbauan yang diberikan oleh Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama bahwa bagi masyarakat yang mungkin masih belum menerima dosis vaksin kedua untuk segera melakukan dosis kedua, sedangkan untuk yang belum melakukan booster bisa segera melakukan booster.
Lebih lanjut, tentunya protokol kesehatan merupakan hal yang penting dan tak bosan-bosan untuk terus diingatkan seperti memakai masker dan juga mencuci tangan menggunakan sabun. Termasuk juga terus menjaga jarak dan sebisa mungkin untuk menghindari kerumunan. Langkah-langkah tersebut memang harus terus dipatuhi oleh seluruh masyarakat demi keamanan semua pihak.
Setidaknya fakta menunjukkan bahwa pada 2 tahun ke belakang, tatkala masyarakat melakukan Libur Lebaran dan mudik ke kampung halaman, maka setelahnya akan langsung terjadi lonjakan angka Covid-19 yang cukup signifikan. Maka dari itu potensi dan risiko lonjakan kasus masih saja mungkin bisa terjadi pada Lebaran 2022 kali ini, sehingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terus memberikan imbauan untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Gotong royong dan semangat persatuan masyarakat untuk melawan Pandemi Covid-19 perlu untuk terus ditingkatkan. Masyarakat pun diimbau untuk selalu mematuhi imbauan Pemerintah karena tanpa kedisiplinan publik, kasus Covid-19 akan semakin sulit dikendalikan.
Kenia Ayu, Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews