Pemerintah Kebut Vaksinasi Menjelang Nataru

Pemerintah menggenjot vaksinasi, terutama pada lansia, agar mereka tidak terkena resiko terinfeksi virus covid-19. Vaksinasi juga jadi pelindung saat libur Nataru. Sehingga kita bisa berlibur dengan tenang dan aman.

Kamis, 18 November 2021 | 04:47 WIB
0
46
Pemerintah Kebut Vaksinasi Menjelang Nataru
Vaksinasi (Foto: Prudentuial Indonesia)

Pemerintah terus mengebut vaksinasi, agar situasi Jelang libur Nataru aman dan terkendali. Vaksinasi juga dipercepat agar mencapai herd immunity, sehingga kita bisa mengakhiri masa pandemi secepatnya.

Sebelum masa pandemi, libur Nnatal dan tahun baru (Nataru) adalah masa yang menggembirakan. Anak-anak bersorak karena mereka diajak traveling atau sekadar makan bekal di taman kota. Akan tetapi, pandemi membuat keadaan porak-poranda, karena pariwisata ditutup dan kita dianjurkan untuk berlibur di rumah saja, karena di luar rumah ada banyak potensi penularan Corona.

Selama sebulan ini situasi relatif aman karena tidak ada daerah yang berstatus zona merah atau PPKM level 4. Jumlah pasien Corona menurun drastis. Jika 4 bulan lalu bisa 50.000 orang per hari, maka pada oktober-november ini ‘hanya’ 600-an orang per harinya. Oleh karena itu pariwisata boleh dibuka lagi, khusus di daerah dengan PPKM level 1 dan 2.

Menko Manives Luhut B Pandjaitan menyatakan bahwa jelang libur Nataru vaksinasi akan dikebut, terutama untuk para lansia. Pemercepatan vaksinasi ini diutamakan di wilayah aglomerasi dan pusat-pusat ekonomi. Dalam artian, vaksinasi adalah proteksi ketika pariwisata dibuka lagi di libur Nataru. Tentu dengan catatan harus menaati protokol kesehatan.

Mengapa harus vaksinasi lansia? Penyebabnya karena kita berkaca dari Singapura, di mana ada kenaikan kasus Covid-19 dan ternyata penyebabnya karena masih banyak lansia yang belum mendapatkan vaksinasi. Jangan sampai di Indonesia terjadi serangan Corona gelombang ketiga, gara-gara banyak lansia yang tidak mendapatkan haknya untuk divaksin.

Vaksinasi lansia bisa dilakukan sengan sistem door to door sehingga mereka yang sudah berusia senja tidak harus berpanas-panasan di bus demi menuju tempat vaksinasi. Jika nakes yang mendatangi perumahan, kampung, atau rumah jompo, maka lansia tinggal duduk lalu mengantri giliran suntik. Sehingga dengan cara ini seluruh lansia bisa divaksin.

Jelang libur Nataru, vaksinasi adalah persiapan utama, sebab jika seseorang sudah disuntik maka ia memiliki kekebalan tubuh yang tinggi dan tidak mudah tertular Corona. Tempat wisata juga bisa mensyaratkan tamu yang masuk untuk menunjukkan kartu vaksin atau scan di aplikasi Peduli Lindungi. Sehingga akan meminimalisir penularan Corona di dalam arena wisata.

Selain itu, pengelola tempat wisata dan karyawannya juga harus sudah divaksin. Sehingga terbentuk kekebalan komunal lokal di sana, dan pengunjung akan merasa aman, karena tidak berkontak dengan OTG. Dengan begini maka mereka bisa menghabiskan libur Nataru dengan aman.

Vaksinasi juga digenjot di wilayah aglomerasi karena biasanya masyarakat mengunjungi tempat yang dekat-dekat saja alias kota tetangga. Jika ada kenaikan mobilitas maka vaksinasi menjadi tameng, sehingga ketika banyak yang berkontak di jalan tol atau rest area tidak takut kena Corona.

Jangan lupa juga untuk tetap menjaga protokol kesehatan 10M saat liburan, dan jangan melepas masker walau berada di dalam mobil. Malah yang diwajibkan adalah mengenakan masker ganda untuk memperkuat filtrasi. Jangan lupa pula untuk membawa hand sanitizer dan tepat menjaga jarak, serta meminimalisir kontak dengan orang tak dikenal.

Vaksinasi dan prokes 10M menjadi wajib karena kita tidak mau ada serangan Corona gelombang ketiga di Indonesia. Jangan sampai libur malah jadi bencana karena naiknya pasien covid di awal tahun 2022.

Pemerintah menggenjot vaksinasi, terutama pada lansia, agar mereka tidak terkena resiko terinfeksi virus covid-19. Vaksinasi juga jadi pelindung saat libur Nataru. Sehingga kita bisa berlibur dengan tenang dan aman.


Alfisyah Dianasari, penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini