Semoga apa yang tengah terjadi di negeri ini di era turbulensi, memberi gambaran nyata, mana kepalsuan mana kebenaran, mana pecundang dan mana pejuang.
Dalam gerak sejarah perubahan di manapun, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional, sedikitnya selalu ada tiga jenis kelompok:
Kelompok pertama adalah kelompok yang dalam menjalani kehidupan sehari hari tak tahu dan tak paham bahwa di depan matanya tengah terjadi sebuah proses perubahan.
Kelompok ini tak mampu melihat, di sana ada orang orang berkeringat, berjuang siang dan malam, memeras otot dan otak, membulatkan tekad agar perbaikan perbaikan dapat terjadi di masa depan.
Kelompok kedua adalah kelompok yang tahu bahwa di depan matanya tengah terjadi sejarah penting. Namun walaupun tahu, kelompok ini memilih menjadi penonton. Dari jauh mereka hanya menatap, dan enggan ikut berpeluh.
Bahkan, dalam sejarah, ada sebagian dari kelompok ini yang kemudian berubah, tak hanya menonton, namun tergerak untuk menjadi pecundang, mencoba menyerimpung terjadinya perubahan.
kelompok ini perubahan sanBagigat menakutkan karena menciptakan ketidakpastian, walau sejatinya perubahan yang terjadi ini akan membawa berkah dan anugerah bagi banyak orang.
Kelompok ketiga adalah kelompok yang sangat sadar bahwa di hadapan matanya tengah terjadi perubahan yang memberi harapan perbaikan di masa depan. Kelompok ini, tak hanya melihat dan berpangku tangan, tetapi antusias ingin ikut menjadi bagian dari penggerak.
Karena itu, mereka ikut terjun langsung, menjadi bagian pendorong proses perubahan agar dapat berjalan cepat, sesuai rel yang diidamkan. Mereka paham, inilah kesempatan terbaik untuk menjadikan peran hidupnya lebih bermakna.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni.).
Mereka tahu persis, anak dan cucu mereka kelak akan mengenang buah tangan mereka yang membawa kebaikan.
Semoga apa yang tengah terjadi di negeri ini di era turbulensi, memberi gambaran nyata, mana kepalsuan mana kebenaran, mana pecundang dan mana pejuang. Semoga barisan penggerak menuju sinar kebenaran berbaris lebih kuat daripada kelompok para pecundang.
Ada firman Tuhan yang harusnya selalu menggema.
]إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ[
“Sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka” (TQS. Ar-Ra’d [13]: 11).
#imam b. prasodjo
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews