Puncak Kurva Covid-19 di Indonesia Sudah Dilewati, Kini Menuju Landai

Dari informasi kurva tersebut, angka harapan positif wilayah Indonesia diprediksi masuk green region, bebas covid 97% tgl 6 Juni, bila dihitung 96% kira2 pada 21 Mei 2020.

Selasa, 28 April 2020 | 13:52 WIB
0
272
Puncak Kurva Covid-19 di Indonesia Sudah Dilewati, Kini Menuju Landai
Ilustrasi corona (Foto: Tirto.id)

Semakin tua seorang penulis, semakin cepat lelah, baik mata maupun fokus. Abstrak di otak sering 'stuck' untuk dikonkritkan menjadi analisis. Bisnis intelijen sangat sulit dan akan berakhir menjadi prediksi. Mencoba menulis tentang siapa virus musuh manusia sedunia ini, serta prediksi tentang kapan selesainya kasus Covid-19 di Indonesia. Analisis didukung dua teori ramalan indigo dan teori ilmiah, menurunnya kurva.

SARS-CoV-2 Mematikan Buatan Laboratorium Wuhan

Ahli mikrobiologi Rusia Prof Petr Chumakov menyatakan, kalau virus corona adalah hasil racikan gila para ilmuwan China di laboratorium mereka di Wuhan. Disebut gila, karena mereka memasukkan genom yang membuat virus ini menjadi ganas.

“Menurut saya, mereka melakukan hal-hal yang benar-benar gila. Misalnya, memasukkan genom, yang memberi virus kemampuan untuk menginfeksi sel manusia,” kata kepala peneliti di Institut Biologi Molekuler Engalhardt, Moskow, ini, di situs Mail Online, Jumat 24 April 2020.

“Sekarang semua ini telah dianalisis, gambar tentang kemungkinan pembuatan virus corona saat ini perlahan muncul.”

Dia juga mengatakan, awalnya, para ilmuwan Wuhan itu memang mempelajari patogenisitas virus dan tidak memiliki niat jahat untuk sengaja menciptakan kekacauan bagi manusia. Namun penelitian gila itulah yang membuatnya jadi mengerikan.

Sebab ada beberapa sisipan, yaitu penggantian urutan alami genom, yang memberinya sifat khusus pada virus corona. “Di China, para ilmuwan di laboratorium Wuhan telah secara aktif terlibat dalam pengembangan berbagai varian virus corona lebih dari sepuluh tahun,” katanya.

Prediksi Intelijen Covid-19 Selesai Sebelum Idul Fitri 2020

Penulis pada minggu lalu membuat analis, pertama dengan judul "Berfikir Dengan Logika Tentang Corona Virus Covid-19" dan Kedua analisis berjudul "Covid-19 Selesai Sebelum Idul Fitri".

Covid-19 Mulai Nyaman dengan Kekebalan Orang Indonesia?

Saya setuju dengan kabar gembira, lonjakan kasus sembuh dari para pasien Covid-19. Pada Minggu 12 April, kasus sembuh bertambah sebanyak 73 kasus. Capaian ini sangat besar dibandingkan sehari sebelumnya, pada 11 April 2020, kasus sembuh hanya bertambah 4 orang menjadi 286 kasus. Sehingga total pada Minggu (12/4) sudah ada 359 kasus sembuh.

Pada 18 April Pertama kalinya pasien yang sembuh melampaui pasien positif yang meninggal. Pada tanggal 25 April dilaporkan pasien yang sembuh 1.042 sementara yang meninggal 720 jiwa. Sementara dengan belum ditemukan anti virus atau obat yang pasti, kekebalan atau imunitas seseorang yang terpapar menjadi kunci utama kesembuhan.

Menurut perkiraan, virus yang beredar di Indonesia bisa dari lokasi terdekat yaitu tipe C (Singapura) atau tipe A. Tapi bukan tidak mungkin bisa juga tipe B seperti yang beredar di Wuhan, tetapi sangat ganas dan mematikan di Eropa, menelan korban puluhan ribu di Swiss, Jerman, Perancis, Belgia dan Belanda. Variasi lain yang berbeda, tipe C, turun dari tipe B dan menyebar ke Eropa melalui Singapura menyerang dan membabi buta di Italia terus membunuhi hari perhari.

Seperti dijelaskan di atas, tipe B ini ditemukan nyaman dalam sistem kekebalan tubuh orang-orang di Wuhan dan tidak perlu bermutasi untuk beradaptasi.

Sebuah pertanyaan apakah virus yang mengontaminasi orang Indonesia ini kini mulai nyaman dalam sistem kekebalan tubuh orang-orang Indonesia ras Mingoloid Melayu? Sehingga yang sembuh semakin banyak. Setelah 54 hari, tampaknya baik tipe A, B atau C, yang manapun tidak perlu bermutasi untuk beradaptasi, sehingga tidak menggila.

Nah kini setelah terus ditekankan physical distancing, para lansia jelas paling takut dan melakukan isolasi mandiri, yang terkena adalah golongan lebih muda (kelompok milenial). Mereka yang muda dengan imunitasnya sendiri bisa mengatasinya dan sembuh, jumlah yang sembuh semakin banyak. Terlebih pemerintah makin tegas dalam pelaksanaan PSBB. Bukankah ini bukti konkret? Cepat atau lambat serangan akan berhenti dan imunitas akan terbentuk.

Saya bukan ahli virus, tetapi mencoba menganalisis berdasarkan fakta-fakta yang berlaku. Kita berdoa semoga yang saya sampaikan benar. Saya kurang sependapat adanya teori bom waktu, hitungan penduduk 269 juta yang terkontaminasi harusnya sekian juta. Kalau dengan teori di atas, mungkin akhir April atau awal Mei ini puncak kurva tercapai dan kurva akan melandai.

Kalau memang benar demikian berarti Allah menyayangi bangsa Indonesia. Ujian dan cobaan selesai, Covid-19 insyaAllah selesai sebelum Idul Fitri dan kita bisa salat Ied bersama, bisa bersilaturahmi pada 23 Mei 2020, memeluk keluarga kita. Mari kita berdoa bersama dengan tulus ikhlas saat berpuasa Ramadan, semoga ancaman Covid-19 selesai, Aamiin,Ya Rabbal Alamin. Demikian analisis singkat. Salam hormat dan tabah untuk Presiden Jokowi. Semoga bermanfaat. Pray.

Ramalan Anand, Indigo India Covid Selesai 29 Mei 2020

Pada 22 Agustus 2019, di YouTube, anak Indigo India, Abighya Anand, 14 tahun, meramalkan bahwa dunia akan memasuki fase sulit mulai November 2019 hingga April 2020.

Periode 6 bulan ini akan terlihat penyebaran penyakit global (pandemi) dan meningkatnya ketegangan global. Puncaknya pada 31 Maret 2020 akan ditandai dengan ketegangan puncak antar negara ini, dimana dunia tampak tegang (Catatan penulis : China dan AS benar bersitegang). Namun pada 29 Mei terjadi penurunan penyakit global dimana penyebarannya akan lebih mudah ditangani.

Ditekankan Anand, "Perlu dicatat bahwa ini adalah perang global. Perang antara virus dan kemanusiaan, dan apakah pemerintah yg terlibat dalam kasus ini, hanyalah dugaan Anda." Satu hal yang jelas, ditegaskannya bahwa ini adalah perang.

Tanggal 29 Mei menurutnya pemahaman astrologi, poros akan rusak, dan dengan demikian dari pengaturan posisi planet lebih menguntungkan untuk penyembuhan. Dari titik ini pada kasus wabah, banyak negara akan melaporkan pengurangan penyakit. Adnan juga menyebut bahwa perlambatan ekonomi diprediksinya akan baru berakhir pada November 2021.

Analisis Teori Kurva STUD Kapan COVID-19 Berakhir

Universitas Teknologi dan Desain Singapura, STUD (The Singapore University of Technology and Design) dengan fokus pada Desain, melalui kurikulum multi-disiplin dan penelitian multi-disiplin melakukan penelitian pandemik dalam grafik.

STUD berkaborasi, pada tahun 2019, jumlah kolaborasi total 45 lembaga di 15 negara, yang mencakup 29 mitra pertukaran di 12 negara dan 31 program musim panas di 10 negara,
tentang perkiraan data pandemi dalam grafik dan perkiraan kapan kasus pandemi SARS-CoV-2 Covid-19) akan berakhir menghasilkan Estimasi Data-Driven hingga tanggal akhir (Per 24 April 2020).

Model SIR (susceptible-infected-recovered) diregresikan berdasarkan data dari berbagai negara untuk memperkirakan siklus kurva berjangkitnya pandemi dan memprediksi kapan pandemi tersebut akan berakhir di berbagai negara dan di dunia. Prediksi ini diperbarui setiap hari dengan data terbaru. Analisis dan prediksi hanya untuk tujuan pendidikan dan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pandemik Covid akan selesai pada green region 97 persen pada pertengagan bulan Mei 2020 dan prosentase 99 persen umumnya pada awal Juni 2020.

Estimasi berakhirnya Pandemi berdasarkan data grafik (tingkat kurva) hingga 24 April 2020 sebagai berikut:

- Pandemi Covid di Dunia akan selesai 97% pada tanggal 29/5/2020, estimasi selesai 99% pada tgl 16/6/2020 dan selesai 100% pada tgl 8/12/2020.
-Pandemi Covid di Amerika selesai 97% tgl 11/5/2020 dan selesai 99% tgl 23/5/2020. Selesai 100% pada 26/8/2020.
-Pandemi Spanyol, selesai 97% pada tgl. 3/5/2020, selesai 97% tgl.20/5/2020, selesai 10p% tgl. 6/8/2020.
-Pandemi Italia, selesai 97% tgl 7/5/2020, selesai 99% tgl. 20/5/2020. Selesai 100% tgl. 24/8/2020.
-Pandemi Singapura, selesai 97% tanggal 3/6/2020, selesai 99% tgl 13/6/2020. Selesai 100% tgl 7/8/2020
-Pandemi di Indonesia selesai 97% tgl 6/6/2020, selesai 99% tgl. 23/6/2020 dan selesai 100% tanggal 6/9/2020.

Kesimpulan

Dari beberapa data diatas, terlihat bahwa Virus corona yang kini menginfeksi penduduk dunia benar-benar baru, oleh ilmuwan Rusia disebut percobaan gila di laboratorium Wuhan, memasukkan genom, yang memberi virus kemampuan untuk menginfeksi sel manusia.

Ramalan AdnanI Indigo bahwa tanggal 29 Mei 2020 akan terjadi penurunan, sehingga lebih mudah ditangani. Ini sama dengan estimasi STUD bahwa tgl 29/5/2020 pandemi coronna dunia akan selesai 97%, dan 100% tgl.8 Desember 2020. Bisa dimengerti karena ada negara-negara yang baru masuk tahap awal, sehingga baru akan selesai bulan Desember 2020.

Khusus untuk Indonesia, estimasi STUD, pandemi Covid akan selesai 97% tanggal 6 Juni 2020, 99% tgl 23 Juni 2020 dan 100% tgl 6 September 2020.

Melihat fakta-fakta tersebut diatas, kita tidak perlu pesimis karena gambaran selesainya kasus mulai nampak secara keilmuwan dan terkait alurnya sama dengan ramalan anak Indigo itu.

Nah, dari informasi kurva tersebut, angka harapan positif wilayah Indonesia diprediksi masuk green region, bebas covid 97% tgl 6 Juni, bila dihitung 96% kira2 pada 21 Mei 2020. Artinya para kepala daerah harus makin giat agar daerahnya tgl 21 Mei masuk klpk 96% apapun cara dan akalnya.

Penulis masih berpegang kepada prediksi persepsi intelijen, Covid selesai sebelum Idul Fitri 24 Mei 2020. Mari Indonesia kita memohon kepada Allah Sang Maha Pemurah, pada bulan suci ini, InshaAllah qobul, kita semua yg Muslim dapat salat Ied Aamiin. 

Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen

***