Hanya manusia yang mengenali dirinya yang dapat mengenali Tuhan-Nya. Pengenalan diri adalah kunci pembuka rahasia alam semesta.
Saudaraku, kehidupan itu ibarat dawai yg bergetar dimana setiap jiwa adalah partikel yang hanyut dalam gelombang nada.
Pada setiap renik partikel diri terekam informasi semesta. Pada setiap detak suara terpantul nyanyian alam. Pada setiap helaan nafas, terurai energi jagad besar.
Memahami rahasia keluasan alam raya bisa dilalui dengan menyelami kedalaman diri.
Sang pencipta tak pernah menampakkan diri dalam sesuatu apapun sebagaimana perwujudan-Nya dalam diri manusia.
Manusia adalah mahkota penciptaan, dengan pancaran cahaya (roh) Tuhan dalam jelmaan rohaninya. Sebagai pemancar cahaya Tuhan, manusia adalah rahasia Tuhan, sedangkan Tuhan adalah rahasia manusia.
Tuhan ciptakan alam semesta sebagai manifestasinya; Dia titipkan perawatannya pada manusia. Tuhan jadikan manusia sebagai "kendaraan"-Nya; Dia jadikan seluruh isi alam sebagai "kendaraan" manusia.
Takwa adalah cara manusia "menuhan"; meniru dan mendekati sifat Tuhan. Sedang insan adalah cara Tuhan "memanusia"; menampakkan sifat-sifat-Nya dalam diri manusia.
Hanya manusia yang mengenali dirinya yang dapat mengenali Tuhan-Nya. Pengenalan diri adalah kunci pembuka rahasia alam semesta.
Manusia yang tak mengenali dirinya hanyalah debu yang diterbangkan angin; terhempas tanpa tuan, tanpa tujuan. Hilang diserap kegaduhan suara, sirna ditelan bumi.
(Makrifat Pagi, Yudi Latif)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews