Wanita yang Bersedia Dijadikan Istri Kedua Sandiaga

Fani tidak sewajarnya dilakukan oleh seorang anak gadis. Seorang nitizen bahkan menuduh Fani tidak punya urat malu.

Rabu, 27 Maret 2019 | 22:26 WIB
0
588
Wanita yang Bersedia Dijadikan Istri Kedua Sandiaga
Vicentia Tiffani (Foto: Detik.com)

"Boleh nggak saya jadi istri kedua bapak?"

Vincentia Tiffani alias Fani mengaku tidak sedang bercanda saat melamar Sandiaga Uno secara terbuka. Menarikya, pernyataan Fani kemudian viral dan jadi materi kampanye. Tanggapan positif lalu bermunculan, Sandiaga Uno yang sejak awal dicitrakan sebagai tokoh yang digandrungi kaum hawa kembali diumbar.

Lantas, apa yang istimewa dari laki-laki muda yang digilai perempuan cantik kaitannya dengan karakter kepemimpinan?

Mengapa perlakuan yang sama tidak diterima oleh Jokowi misalnya, apa seorang Jokowi tidak menarik minat perempuan muda untuk dijadikan sebagai istri kedua. Jangankan tokoh muda seperti Sandiaga Uno yang tampan dan kaya melintir, mereka yang tergolong usur seperti Syekh Puji pun masih diminati ABG usia 12 tahun. Apa lagi seorang presiden.

Bagi Sandiaga Uno yang dikaruniai wajah tampan dan kaya raya tentu anugerah yang harus disyukuri, tapi sikap Fani yang dengan enteng dan tanpa beban menyatakan kesediannya menjadi istri kedua di depan publik menunjukkan rendahnya wibawa Sandiaga Uno di mata Fani.

Tak ada rasa sungkan sedikit pun saat ia melontarkan ucapan yang oleh sebagian masyarakat dianggap tabu. Keberanian Fani tentu bukan tanpa alasan.

Asupan informasi yang ia terima mengenai kehidupan Sandiaga Uno selama ini membuatnya merasa apa yang dilakukannya merupakan hal yang wajar. Bukankah Sandiaga Uno pada banyak kesempatan sering terlihat bersama perempuan-perempuan cantik dan seksi.

Buktinya, kubu Prabowo-Sandiaga Uno sendiri merespon positif seakan sikap Fani menegaskan citra yang dibangun sejak awal tentang sosok Sandiaga Uno yang digandrungi emak-emak.

Lantas, adakah yang salah dengan sikap Fani?

Bagi mereka yang berpikir liberal tentu tidak ada masalah, keberanian Fani mengekspresikan keinginannya tanpa memperdulikan kultur yang mengekang kebebasan perempuan justru perlu diapresiasi. Namun pada sosok dengan gaya hidup sederhana seperti Jokowi, mahasiswa cantik seperti Fani akan berpikir seribu kali meski memendam rasa suka untuk menyatakan kesediaannya jadi istri kedua dihadapan publik.

Jika hal itu sampai terjadi, Fani tentu menyadari sikapnya bisa dianggap kurang ajar dan tidak punya sopan-santun.

Untuk konteks masyarakat Indonesia, seorang perempuan yang bersedia dijadikan istri kedua merupakan isu yang debatable. Namun pada umumnya mereka yang masih memegang teguh kultur tradisional menganggap tindakan Fani tidak sewajarnya dilakukan oleh seorang anak gadis. Seorang nitizen bahkan menuduh Fani tidak punya urat malu.

Catatan ini tidak bermaksud mengadili sikap Fani yang siap menjadi istri kedua Sandiaga Uno. Melainkan mencoba memotret karakter Sandiaga Uno lewat penyataan vulgar Fani.

***