Informasi tentang Covid-19 selalu menjadi daya tarik tersendiri sehingga beragam berita berkaitan dengan virus ini selalu disuguhkan oleh media. Informasi Covid-19 selalu berubah dengan cepat, baik informasi positif yang bermanfaat bagi masyarakat maupun informasi negatif yang cenderung menyesatkan dan menjerumuskan masyarakat.
Warganet menjadi sasaran empuk penyebaran Hoax di Media Sosial yang selalu mereka pakai sehari-hari. Dalam sehari bisa 10 jam lebih warganet menggunakan media sosial untuk berinteraksi, bekerja, belajar dan mencari hiburan. Begitu sadisnya para pembuat konten hoax ini sehingga memanfaatkan fenomena pandemi corona untuk penyebaran hoax.
Ribuan Hoax tersebar begitu cepat tiap harinya. Whatsapp group menjadi tempat utama penyebarannya, apalagi melalui WhatsApp, persebaran hoax akan menjadi semakin masif. Orang-orang dengan mudah mem-forward pesan tak jelas asal-usulnya ke rekan kerja atau keluarga. Di saat-saat seperti inilah kemampuan literasi masyarakat Indonesia diuji dalam menangkap informasi dan berita tentang Pandemi Covid-19.
Sekarang ini lah momentum terbaik untuk menguji kemampuan literasi masyarakat dengan melakukan seleksi dan mem-filter segala informasi terbaru tentang Covid-19 sebagai wabah yang membahayakan.
Masyarakat harus terus menerus memperbaharui (update) data dan informasi Covid-19 dari sumber yang kredibel, yaitu dari para ahli yang menangani pandemi ini atau situs resmi penangganan Covid-19.
Akan tetapi masih banyak pula warganet yang mempercayai info yang berbeda, dengan alasan berbeda, dan katanya dengan sistem pencarian yang berbeda. Hal ini yang sangat berbahaya, sebagaian orang ingin dirinya dikatakan jago dalam mencari info yang tersembunyi. Padahal, dibalik itu semua, hoax yang saja isinya. Tak lain hanya ingin mendapatkan penhakuan semata.
Dengan kematangan dan kemampuan literasi akan menjadikan masyarakat tidak mudah percaya dalam mengahadapi hujan informasi Covid-19. Masyarakat tidak "halu" akan data-data yang tak jelas penelitiannya.
Membaca adalah melawan, dengan banyak membaca kita tidak akan mudah panik dan resah akan kabar yang beredar tentang Covid-19. Selain itu kita dapat melawan penyebaran yang masif dari wabah Covid-19. Dengan ilmu yang memadai, kita bisa saja menjadi supervisor hoax yang tersebar.
Mari bersama-sama kita lakukan literasi dan gunakan informasi yang benar untuk mengurangi laju penyebaran Pandemi ini. Yakin Indonesia akan segera pulih!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews