Suasana pemotretan berlangsung santai. Sebelum pemotretan Darwis melakukan pendekatan dari hati ke hati kepada Presiden Jokowi dan Wapres Kyai Ma’ruf.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin akan dilantik secara resmi di Gedung MPR RI pada hari Minggu 20 Oktober 2019 petang sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan raihan total suara 55,5%.
Presiden Jokowi dan Wapres Kyai Ma’ruf baru saja menyelesaikan sesi foto potret keduanya yang akan dijadikan foto resmi bagi dokumentasi administrasi negara untuk kepentingan berbagai penggunaan sesuai Undang-Undang.
Pemotretan oleh Fotografer Ternama Darwis Triadi dilakukan di Istana Negara.
Suasana pemotretan berlangsung santai. Sebelum pemotretan Darwis melakukan pendekatan dari hati ke hati kepada Presiden Jokowi dan Wapres Kyai Ma’ruf menjelaskan keinginannya untuk mendapatkan hasil pose foto potret yang terbaik.
Bukan perkara mudah bagi Darwis untuk mendapatkan karakter wajah Presiden dan Wakil Presiden yang memancarkan aura sebagai para pemimpin yang siap bekerja, kuat, tangguh, cerdas, dapat dipercaya, berwibawa, punya kharisma, dan merakyat.
Alhamdulillah akhirnya Darwis dapat mewujudkan personifikasi Presiden dan Wakil Presiden yang ideal dalam karakter wajah Presiden Jokowi dan Wapres Kyai Ma’ruf. Kita dapat melihat hasil karya Darwis itu mendekati sempurna.
Bukan sekali ini saja Darwis memotret Presiden Jokowi dan Wapres Kyai Ma’ruf. Ada cerita lucu di balik pembuatan foto keduanya menjelang kampanye pilpres lalu yang dilakukan di Studio Foto Darwis Triadi yang lokasinya tak jauh dari Bundaran Senayan Jakarta.
Saat itu Kyai Ma’ruf menunggu kedatangan Jokowi. Rupanya yang ditunggu belum muncul. “Saya tanya Ajudan Presiden dijawab Bapak Presiden sedang sholat Ashar. Saya yang kyai malah keduluan sholat,” kata Kyai Ma’ruf sembari tertawa.
Dari cerita ini kita dapat mengambil hikmah bahwa orang-orang yang tampak mengaku paling alim-religius tapi selalu memfitnah dan merendahkan ulil amri-nya, presidennya sendiri, adalah orang-orang sesat dan para pengikut pengajian yang memang sudah tidak dapat berpikir normal lagi selain percaya membabi buta dan ikhlas dicocor hidungnya seperti sapi mengikuti semua perkataan ujaran kebencian provokasi guru-guru mengaji mereka yang jauh dari dasar-dasar ajaran Agama Islam yang damai, berakhlak-beradab, mulia, saling menghargai-menghormati, mengajak ke jalan kebaikan-keselamatan, penuh cinta-kasih-sayang, dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews